dianrakyat.co.id, JAKARTA – Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSCM) Dr Cipto Mangunkusumo berhasil melakukan transplantasi hati pasien lanjut usia yang ke-10 pada tahun 2024. Hal ini menyusul keberhasilan operasi transplantasi hati pertamanya pada tahun 2010.
“Kami telah berhasil menangani 89 kasus transplantasi hati pada anak-anak dan orang dewasa, ini kasus ke-10, dan tahun ini merupakan operasi pertama yang kami lakukan setelah epidemi,” ujar Dirjen RSCM Dr Supriyanto dalam jumpa pers. di Jakarta, Minggu (21/4/2024).
Ia menunjukkan, tingkat keberhasilan transplantasi hati di RSCM yang dinilai satu tahun setelah pasien ditransplantasikan adalah 82 persen.
Hingga saat ini, transplantasi hati telah dilakukan di RSCM di bawah pengawasan Rumah Sakit Pusat Anak dan Jantung Nasional Tokyo, dan tingkat keberhasilan transplantasi hati di negara tersebut saat ini mencapai 85 persen.
“RSUPN RSCM sudah banyak kemajuannya, terutama transplantasi hati yang sangat sulit, keberhasilan kita ada di level Asia. Pengiriman pengganti hati untuk anak-anak kita sudah isolasi, dan tahun ini pemeriksaan terakhir ke Jepang, sehingga kita bisa juga mandiri bagi pasien lanjut usia”, jelasnya.
Kedepannya, lanjutnya, RSCM akan terus mendukung rumah sakit lain di Indonesia, sehingga transplantasi hati tidak hanya dilakukan di RSCM saja, namun menyebar ke rumah sakit Indonesia.
Sementara itu, dokter spesialis penyakit dalam RSUPN RSCM dr Kemal Fariz Kalista yang saat ini merawat pasien transplantasi hati di RSCM menjelaskan, usia pasien adalah 53 tahun, pendonornya dari adik iparnya.
“Dua syarat utama seorang pendonor hidup, harus ada hubungan kekeluargaan, dan golongan darahnya harus sama atau cocok, lalu latar belakang penyakitnya, sampai saat ini di wilayah seluruh dunia, diagnosis sebelumnya. operasinya. Transplantasinya sirosis hati, penyakit hati yang terminal, jantung tidak bisa berfungsi normal,” ujarnya.
Sirosis hati merupakan racun yang harus menumpuk di hati, yang dapat menyebabkan banyak masalah.
“Penyebab kanker hati yang kedua adalah munculnya tumor ganas di hati, dan ini sangat agresif. Risiko terjadinya kanker hati sangat tinggi, 89-90 persen,” kata masing-masing.
“Pasien tersebut menderita sirosis dan kanker hati, sehingga transplantasi ini mengobati dua penyakit sekaligus, yang pertama adalah sirosis hati dan kanker hati,” imbuhnya.
Direktur RSCM juga mengatakan, pasien yang ingin mendonorkan hati sebaiknya berobat ke RSCM dan tidak ke luar negeri karena tingkat keberhasilannya sudah tinggi dan angka kematian pendonor yang masih hidup adalah nol persen.