0 0
Read Time:3 Minute, 29 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Penerbangan United Airlines tujuan Jepang terpaksa dialihkan ke Bandara Internasional Los Angeles setelah roda pesawat terjatuh di tengah. Pihak maskapai memastikan pesawat lepas landas dari San Francisco pada Kamis 7 Maret 2024 pukul 11.30 waktu setempat.

Sebuah roda dari jet Boeing 777-20 merusak beberapa kendaraan di tempat parkir di Bandara Internasional San Francisco, menurut pejabat maskapai penerbangan dan bandara. Video yang viral itu menangkap momen salah satu dari enam roda pesawat terjatuh bebas di udara di sisi kiri.

Menurut NY Post, pada Jumat (8/3/2024), penerbangan United #35 membawa 235 penumpang dan 10 awak kabin serta empat pilot di dalamnya. Pesawat mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Los Angeles. Maskapai tersebut mengatakan pesawat tersebut dirancang untuk mendarat dengan aman jika ada ban yang hilang atau rusak.

“Kami sedang mengembangkan pesawat baru untuk melanjutkan perjalanan ini bagi pelanggan kami,” kata seorang juru bicara.

Sementara itu, pihak maskapai memastikan tidak ada korban jiwa akibat jatuhnya setir pesawat dalam insiden tersebut meski beberapa kendaraan mengalami kerusakan. Sebuah video yang diposting online oleh pihak bandara menunjukkan insiden tersebut menghancurkan bagian belakang mobil dan merusak pagar.

“Landasan pacu ditutup sementara untuk membersihkan puing-puing, namun kini telah dibuka kembali,” tambahnya. Sebenarnya kejadian ini bukanlah kejadian pertama yang dialami United Airlines.

 

 

Ini adalah insiden ketiga dalam minggu ini di mana maskapai penerbangan yang menggunakan jet Boeing mengalami masalah di tengah penerbangan. Sebelumnya, mesin pesawat Boeing 737-900 yang dioperasikan maskapai tersebut terbakar beberapa menit setelah lepas landas di Texas pada Senin, 4 Maret 2024. Bandara

San Francisco Chronicle melaporkan penerbangan United lainnya dari Honolulu ke San Francisco mengalami kerusakan mesin di Samudera Pasifik pada hari yang sama. Boeing 575-300 berhasil mendarat dengan selamat di tujuannya satu jam setelah kegagalannya diketahui.

Delta Air Lines juga pernah mengalami kejadian pesawat Boeing jatuh dari kemudi pada Januari 2024. Saat kejadian, Boeing 757 sedang bersiap lepas landas dari Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta, Amerika Serikat. Insiden tersebut dijelaskan oleh Federal Aviation Administration (FAA), seperti dikutip dari laman The Guardian, Rabu 24 Januari 2024.

Berdasarkan pemberitahuan awal FAA, tidak ada satupun dari 184 penumpang atau enam awak yang terluka dalam insiden tersebut. Pesawat itu sedang berbaris dan menunggu lepas landas ketika roda depannya terlepas dan menuruni bukit, kata laporan itu. Penerbangan menuju Bogota, Kolombia dilanjutkan dengan pesawat pengganti.

 

 

Sementara itu, Alaska Airlines akhirnya kembali mengoperasikan pesawat Boeing 737-9 MAX setelah dikandangkan akibat insiden panel pintu lepas di udara. Penerbangan 1146 berangkat dari Seattle menuju San Diego pada Jumat, 26 Januari 2024 pukul 03:51 waktu setempat.

Melansir CNN, pada Minggu, 28 Januari 2024, COO Alaska Airlines Constance von Muehlen sedang dalam penerbangan dan duduk di samping panel pintu yang menjadi fokus perhatian Federal Aviation Administration (FAA). Ia mengaku percaya diri untuk menaiki penerbangan tersebut. 

Banyak penumpang di dalam pesawat tersebut tidak mengetahui bahwa itu adalah penerbangan Boeing 737-9 MAX. Sarah Egbert, salah satunya.

Ia mengaku tidak menyangka akan terbang dengan pesawat Boeing 737-9 MAX hingga ia sampai di gerbangnya dan bertemu dengan beberapa wartawan. Ia mengaku khawatir saat itu. “Tetapi kemudian (saya) menyadari bahwa pesawat yang paling aman telah melalui banyak pengujian,” ulangnya.

“Saya tidak akan berhenti melakukan apa yang biasa saya lakukan,” kata Kent, penumpang lainnya. “Saya tidak akan mengubah kebiasaan saya, dan saya harap tidak ada hal buruk yang terjadi.”

Di sisi lain, FAA tidak akan mengizinkan Boeing memproduksi pesawat 737-9 MAX baru kecuali memenuhi standar kendali mutu sesuai peraturan FAA.

“Kami tidak akan menyetujui permintaan apa pun dari Boeing untuk meningkatkan produksi atau menyetujui jalur produksi tambahan untuk 737 MAX sampai kami yakin bahwa masalah kontrol kualitas yang ditemukan selama proses tersebut akan teratasi,” ujarnya.

Dengan pernyataan FAA, Boeing berisiko mengalami kerugian karena 737 MAX merupakan salah satu pesawat terlarisnya. Tidak jelas kapan perusahaan akan kembali berproduksi dengan kecepatan yang lebih menguntungkan. Pakar industri sangat meragukan kemampuan Boeing untuk bertahan dalam penyelidikan tanpa cedera.

Laporan Wells Fargo pekan lalu berjudul “Audit FAA Membuka Kemungkinan Baru” mencatat bahwa masalah pengendalian kualitas dan teknis Boeing telah berlangsung selama bertahun-tahun. Analis mengatakan: “Mengingat rekor Boeing baru-baru ini, dan dengan insentif FAA yang lebih besar untuk menemukan masalah, kami pikir peluang untuk melakukan audit yang tepat sangat kecil.”

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D