dianrakyat.co.id, Jakarta – Batu ginjal dan masalah saluran kemih kini bisa diobati dengan operasi retrograde intrarenal (RIRS).
Menurut ahli urologi RS Siloam ASRI Prof Nur Rasyid, RIRS merupakan prosedur pembedahan yang digunakan untuk mengatasi batu ginjal dan gangguan sistem saluran kemih lainnya.
“Teknik ini merupakan teknik minimal invasif yang terbukti efektif mengatasi masalah batu ginjal,” kata Nur Rasyid dalam siaran pers yang diperoleh Health dianrakyat.co.id, Senin (29/1/2024).
Pengobatan dengan metode RIRS dilakukan dengan memasukkan alat endoskopi berukuran kecil dari saluran kemih bagian bawah (kandung kemih), lanjut Nur Rasyid. Kemudian naik ke ureter bagian atas dan kemudian ke saluran ginjal. Alat ini dapat menjangkau seluruh saluran ginjal karena fleksibel.
“RIRS berguna untuk mendiagnosis dan mengobati kelainan aliran urin dari ureter ke ginjal. Singkatnya, metode RIRS merupakan cara yang efektif dan efisien untuk mengatasi masalah batu ginjal dalam satu prosedur, ujarnya.
Guru Besar Universitas Indonesia ini juga menjelaskan banyak manfaat yang bisa didapat jika pasien memilih metode RIRS untuk mengobati batu ginjal. Keuntungan-keuntungan ini meliputi: Kurang invasif
Pertama, RIRS merupakan prosedur tanpa sayatan pada tubuh. Oleh karena itu, pasien mengalami waktu pemulihan yang lebih singkat, rasa sakit yang lebih sedikit, dan risiko infeksi yang lebih rendah dibandingkan dengan prosedur bedah terbuka.
Manfaat kedua adalah RIRS mempunyai kemampuan membersihkan batu ginjal secara efektif.
RIRS memungkinkan dokter mengeluarkan batu ginjal dengan lebih presisi. Batu ginjal yang sulit dijangkau dapat pecah menjadi potongan-potongan kecil, pasir atau debu dan dikeluarkan selama prosedur dan sebagian kecil melalui urin secara alami.
Hal ini dapat dilakukan karena RIRS menggunakan teknologi ureteroskop fleksibel dan sinar laser. Dapat mengobati batu ginjal dengan ukuran berapa pun.
Manfaat ketiga, RIRS dapat digunakan untuk mengobati batu ginjal berukuran kurang lebih 2 cm. Ukuran ini biasanya sulit dihilangkan dengan menggunakan teknik bedah lainnya.
Sistem ini memungkinkan dokter menjangkau area yang sulit dijangkau di saluran kemih bagian atas dan ginjal dengan sangat presisi.
“RIRS memungkinkan pengobatan disesuaikan dengan setiap pasien. “Dokter spesialis yang melakukan tindakan dapat merancang rencana yang tepat berdasarkan ukuran, lokasi, dan karakteristik batu ginjal pasien,” jelas Nur Rasyid.
Prinsipnya, Nur Rasyid mengatakan, RIRS dilakukan dengan memasukkan sayatan kecil pada saluran kemih bagian bawah hingga kandung kemih.
Setelah itu, teleskop kecil akan terus masuk ke saluran kemih bagian atas (ureter) dan ginjal.
Seorang ahli urologi dapat menggunakan laser untuk memecah batu ginjal menjadi potongan-potongan kecil, bersama dengan pasir dan debu, dan kemudian alat penghisap dapat dengan mudah mengeluarkannya. Butiran kecil yang tersisa dapat dikeluarkan melalui urin.
Prinsip yang digunakan dalam metode RIRS dinilai bermanfaat karena metode invasif minimal dapat mengurangi risiko komplikasi dan mempersingkat waktu pemulihan pasien.
Sistem ini juga memungkinkan dokter untuk mencari dan mengobati batu ginjal di area sistem saluran kemih yang sulit dijangkau tanpa operasi atau operasi terbuka.
Dokter peraih Best Poster Presentation pada World Congress of EndoUrology (WCE) 2010 di Barcelona ini juga menjelaskan aspek-aspek yang perlu diperhatikan sebelum melakukan RIRS.
“Sebelum melakukan RIRS, pastikan pasien sudah diperiksa di laboratorium untuk mengetahui adanya infeksi. Jika perlu, infeksi harus diobati terlebih dahulu dan pembedahan dapat ditoleransi untuk memastikan keamanan selama prosedur. “
Setelah itu dilakukan pemeriksaan dengan CT scan untuk memastikan letak, ukuran dan berat batu di ginjal dan urin lainnya.
Perkiraan waktu yang diperlukan kurang atau maksimal dua jam untuk menghindari risiko komplikasi seperti sepsis atau panas berlebihan akibat laser.
Biasanya, dokter urologi yang menangani pasien batu ginjal akan membuat jadwal lain, jika diperlukan pengobatan tambahan. Mungkin diperlukan waktu seminggu, sebulan, atau maksimal tiga bulan untuk mengambil langkah selanjutnya jika tabung stent DJ dipasang.
Setelah prosedur selesai, penting bagi pasien untuk terus berkonsultasi dengan ahli urologi. Meskipun RIRS berhasil membersihkan batu ginjal, tindak lanjut dan perawatan setelah prosedur sangatlah penting.
Alasannya bukan untuk memantau pemulihan, mengevaluasi status ginjal, menyelesaikan pengobatan tambahan, atau pendidikan dan konseling.