0 0
Read Time:1 Minute, 41 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta Anak penderita kanker menghadapi masalah psikologis. Menurut laporan Kementerian Kesehatan tahun 2015, 59 persen anak penderita kanker mengalami masalah psikologis seperti kecemasan, depresi, dan gangguan stres pasca trauma (PTSD).

Tyas Amalia, Ketua Yayasan Anak Pita Kuning se-Indonesia yang memahami penyakit ini menjelaskan, pengobatan kanker pada anak memerlukan peran berbagai pihak, terutama dalam memberikan dukungan sosial.

“Di sinilah peran berbagai ahli dan pemangku kepentingan dalam penanganan kanker anak menjadi penting, yaitu keterlibatan pekerja sosial profesional dalam kebutuhan sehari-hari,” kata Tyas.

Sejak tahun 2016, Yayasan Anak Pita Kuning di Indonesia berupaya memberikan dukungan psikologis menyeluruh kepada anak dan keluarga dengan hadirnya pekerja sosial profesional.

Pada dasarnya pekerja sosial profesional berperan menghubungkan keluarga dengan profesional seperti psikolog dan psikiater untuk penilaian fisik dan psikologis, konseling dan bimbingan.

Bantuan ini bertujuan untuk memudahkan manajemen pengobatan anak penderita kanker dan mengurangi dampak sosial dari pengobatan.

 

Alasan mengapa anak penderita kanker menghadapi masalah psikologis

Dalam buku Understanding the Social Needs of Children with Cancer karya Dutta tahun 2019, ia menjelaskan bahwa tantangan kesehatan mental yang dihadapinya setidaknya disebabkan oleh tiga faktor:

1. Sistem pengobatan

Anak-anak penderita kanker dapat mengalami stres pada setiap tahap pengobatan. Misalnya, pada tahap awal seorang anak yang didiagnosis mengidap kanker, prosedur yang menyakitkan seperti pengambilan sampel dari tulang belakang mungkin sangat menakutkan bagi anak tersebut.

Anak penderita kanker mudah takut ketika ke rumah sakit dan tidak berani menemui petugas medis. 

Anak penderita kanker banyak menghabiskan waktunya di rumah sakit dan menjalani pengobatan, serta banyak mengalami perubahan akibat perubahan aktivitas sosial. Anak-anak yang sedang bermain kehilangan kontak dengan teman-temannya.

Banyak anak berhenti bersekolah dan tidak dapat berpartisipasi dalam aktivitas yang biasa mereka lakukan. Perubahan lingkungan yang tidak dapat diprediksi tersebut menyebabkan anak mengalami berbagai masalah psikologis seperti kecemasan, perubahan suasana hati, dan depresi.

Anak penderita kanker juga rentan mengalami gangguan kesehatan mental akibat perubahan fisik yang dialaminya. Beberapa anak dengan masalah citra tubuh mengalami perubahan tubuh akibat perawatan seperti amputasi dan amputasi.

Kondisi ini membuat anak penderita kanker menjadi berbeda dan tidak percaya diri.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D