Jakarta – Pusat Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III dan Universitas Mercu Buana (UMB) selenggarakan Misi Kepemimpinan Perguruan Tinggi Satgas PPKS Menuju Tingkat Nol dari Kekerasan Seksual. Acara ini berlangsung di ruang konferensi Gd. Tower Lantai 7 Universitas Mercu Buana, Rabu (17/07).
Acara yang dihadiri 196 pimpinan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di LLDikti Wilayah III secara offline, dan disiarkan langsung di YouTube LLDikti Wilayah III dan Universitas Mercu Buana. 12 PTS yang ditunjuk sebagai PTS Pendamping Satgas PPKS turut hadir melengkapi kegiatan hari ini.
Sambutan dari Prof. Dr. Andi Adriansyah, M.Eng., Rektor Universitas Mercu Buana yang menjadi tuan rumah menyampaikan pentingnya acara ini sebagai sarana komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan kampus yang aman, bebas dan bebas dari segala jenis seksual. gangguan.
“Universitas kita adalah tempat pembelajaran, pertumbuhan dan perubahan. Ini adalah komunitas di mana setiap orang merasa aman, dihormati dan dihargai. Tujuan ini dapat kita capai jika kita semua bersatu untuk menciptakan lingkungan yang benar-benar bebas dari pelecehan seksual, Andi. dikatakan.
Pelecehan seksual tidak hanya merugikan proses pembelajaran, lanjut profesor peneliti robot humanoid itu. Namun hal itu juga mengancam kesehatan mental dan emosional serta mempengaruhi kredibilitas civitas akademika.
“Institusi yang bebas dari Pelecehan Seksual penting dalam mempromosikan keselamatan dan memungkinkan setiap orang untuk fokus pada aktivitas akademis dan profesional mereka tanpa rasa takut atau cemas,” tambahnya.
Pada kesempatan ini, Prof. Dr. Toni Toharudian, S.Si., M.Sc., Kepala LLDikti III resmi meluncurkan website ADIA (https://lldikti3.kemdikbud.go.id/adia/). Dalam sambutannya melalui rekaman video, Toni berharap keberadaan situs ini dapat memberikan edukasi dan kampanye mengenai kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi.
“Website ADIA dilengkapi dengan early warning system yang merupakan langkah awal masyarakat untuk melaporkan atau mengadukan pelecehan seksual di suatu lembaga pendidikan atau universitas,” kata Toni.
Ketua Pokja ADIA LLDikti Wilayah III, Taufan Setyo Pranggono, S.Kom., M.Si., menegaskan keberadaan website ADIA merupakan sebuah inovasi yang berkelanjutan.
“Website ini diharapkan dapat membantu Misi PPKS dalam memperbarui informasi dan menambah ide konten tentang PPKS di Perguruan Tinggi.” Ujar Taufan Setyo Prangkono, S.Kom., M.Si., Ketua Pokja ADIA LLLikti Wilayah III.
Selain penandatanganan perjanjian integritas dan peluncuran website ADIA (Anti Dosa Pendidikan Tinggi & Integritas), acara ini juga diisi dengan seminar dan narasumber; Dr. Maria Ulfa Anshor (Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan) dan Indra Budi Setiawan, S.Kom., M.Pd (Pusat Penguatan Karakter, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan).
Dalam pemaparannya, Maria mengungkapkan bahwa hubungan kekuasaan dan dominasi berbasis gender berkontribusi terhadap adanya pelecehan seksual. Terlebih lagi, banyak pelaku atau kasus kekerasan terhadap perempuan yang dilaporkan berasal dari kelompok atau kelompok yang seharusnya dilindungi.
“Banyak pelecehan seksual terjadi karena adanya asumsi yang tidak disadari bahwa perempuan dipandang lebih rendah dibandingkan laki-laki,” kata Maria.
Sedangkan Indra Budi Setiawan, S.Kom., MPD setempat.
Selain itu, kata Indra, penting bagi perguruan tinggi untuk mengembangkan infrastruktur seperti penerangan, pemasangan CCTV, ruangan atau perkantoran terbuka atau akses mudah ke berbagai bidang. Oleh karena itu, sangat penting adanya dukungan politik dan pendanaan untuk upaya pencegahan dan pengobatan pelecehan seksual di kalangan pimpinan perguruan tinggi, ujarnya. Mantan Presiden UGM Ichlasul Amar Meninggal Dunia Ichlasul Amar menjabat Rektor UGM periode 1998 hingga 2022. Ichlasul tercatat sebagai dosen Fisipol UGM. dianrakyat.co.id.co.id 14 November 2024