0 0
Read Time:1 Minute, 57 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Bulan Rabi’ul Awal banyak memuat peristiwa sejarah dalam perjalanan Islam. Salah satu momen terpenting adalah hari lahir Nabi Muhammad SAW yang sering kita rayakan sebagai hari lahir Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad (SAW) diutus ke dunia ini sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia. Oleh karena itu, sangat pantas kita mengucap syukur atas kelahirannya. Dikatakan dalam salah satu hadits Qudsi:

Artinya: “Wahai Muhammad, Kami tidak akan menciptakan dunia tanpamu.”

Peristiwa bersejarah ini diadakan setiap tanggal 12 Rabiul Awal. Perayaan hari lahir sendiri dimulai pada awal abad ke 7 Hijriah dan menyebar ke seluruh dunia hingga saat ini.

Lantas, bagaimana cara seorang muslim mengungkapkan rasa syukur atas kelahiran Muhammad SAW? Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan, berdasarkan informasi dari NU Online.

Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, salah satu cara mensyukuri kehadiran Rasulullah A di dunia ini adalah dengan merayakan kebahagiaan.

قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خيْر ٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ

Allah Ta’ala berfirman: “Katakanlah, hendaklah mereka bergembira atas rahmat dan karunia Allah. Rahmat dan karunia Allah itu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (Surah Yunus: 58).

Imam al-Suyuti (849-910 H/1445-1505) dalam karyanya “Husnul Makshad fi Amalil Maulid” menunjukkan cara-cara merayakan Maulid Nabi. Dijelaskannya, hakikat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah masyarakat berkumpul membaca Al-Qur’an, menceritakan kisah-kisah teladan, lalu makan bersama.

Lalu pulang. Hal ini harus dilakukan tanpa penambahan berlebihan. Semua ini termasuk dalam kategori bid’ah hasana dan siapa yang mengamalkannya akan mendapat pahala karena menaikkan derajat Nabi dan menunjukkan kegembiraan dan kebahagiaan pada kelahiran Nabi Muhammad SAW. (Al-Hawi Lil Fatawa, Ratus I, hal. 189-197).

Karena penjelasan di atas, ada tiga cara memperingati Maulid Nabi yang mencerminkan kebahagiaan umat Islam dalam memperingati Maulid Nabi.

Pertama, membaca Al-Qur’an, mukjizat Nabi Muhammad SAW dan pedoman hidup seluruh umat Islam.

Yang kedua adalah menceritakan kisah Nabi SAW yang penuh dengan keteladanan yang dapat dijadikan inspirasi bagi generasi muda, saudagar, suami, pemimpin dan seluruh umat manusia.

Ketiga, sedekah makan bersama sebagai wujud keikhlasan agar seluruh umat hadir pada acara Maulid.

Jadi ketiga hal ini sangat penting dalam memperingati Maulid Nabi. Marilah kita selalu termasuk orang-orang yang meneladani akhlak dan perilaku Nabi kita dalam kehidupan sehari-hari.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D