0 0
Read Time:2 Minute, 0 Second

VIWA Tekno – Kepala Pusat Media Pengolahan Data dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (PDSI Kemenkominfo) Irawati Tjipto Priyanti mengatakan, PDSI antara lain bertugas menjamin keamanan siber dalam pelaksanaan kegiatan internasional di Tanah Air. Biasanya setiap event internasional kita adakan: “Pos tersendiri dimana seluruh pemangku kepentingan bisa berkoordinasi dengan kita untuk mengetahui, misalnya apa saja hambatan keamanan siber,” kata Irawati, di Jakarta, 7 Juni 2024. PDSI akan menyediakan keamanan siber di pusat-pusat media, yang sering menjadi sasaran serangan siber, karena fasilitas tersebut seringkali bersifat lokal dan internasional. Serangan dapat menyebar dengan cepat. mengganggu jalannya acara PDSI berupaya menjamin keamanan server, jaringan, dan stasiun kerja yang digunakan di pusat media dari serangan dunia maya. “Biasanya panitia menyiapkan komputer atau laptop di media center yang jumlahnya bisa ratusan, dan memasang agen keamanan siber di setiap laptop atau komputer. Makanya kita adakan pengamanan siber agar ketika wartawan peserta datang, “aman,” jelasnya. Pada saat yang sama, Suhartono, Ketua Kelompok Kerja PDSI Bidang Infrastruktur Ilmu Komputer, mengatakan bahwa salah satu ancaman paling umum dalam pelaksanaan kegiatan internasional adalah upaya pencurian kredensial. Memasukkan data paspor saat mendaftarkan delegasi. Oleh karena itu, PDSI berkomitmen untuk menjamin keamanan perlindungan data yang diunggah ke Internet. Selain pencurian data, penyerang sering kali menggunakan teknik serangan penolakan layanan terdistribusi (DDoS) secara besar-besaran. Serangan dunia maya ini bertujuan membanjiri sistem dengan lalu lintas palsu untuk mempersulit pengguna yang sah mengakses situs web. Meski serangan ini tidak secara langsung merugikan data atau transaksi elektronik, namun dampak serangan ini bisa sangat merugikan. Jika penyerang mendapatkan akses ke suatu sistem, penggunaan ransomware bisa menjadi ancaman serius. Penyerang dapat menggunakan ransomware untuk mengenkripsi data dan kemudian meminta uang tebusan finansial untuk mengembalikan data tersebut: “Jika memungkinkan, begitu mereka masuk, tentu saja, sekarang mereka menggunakan ransomware sebagai tebusan untuk finansial atau hal lainnya. hal-hal. kata Suhartono. Beliau juga menyampaikan bahwa PDSI akan mendukung keamanan siber sejak awal hingga akhir perhelatan internasional untuk menjaga kredibilitas Indonesia di mata dunia. PDSI antara lain akan mendukung keamanan siber dalam pelaksanaan KTT G20 Bali 2022. , KTT ASEAN di Jakarta 2023, Forum Kepulauan dan Kepulauan di Bali 2023 dan World Water Forum di Bali 2024 PDSI bekerjasama dengan Komite Nasional Keamanan Siber dan Kriptografi (BSSN), Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI dan Barescream Polri QRIS permudah masyarakat bertransaksi pembiayaan digital berbasis QRIS tidak lepas dari upaya pemerintah memperkuat infrastruktur di berbagai sektor dianrakyat.co.id.co .id 4 Agustus 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D