Bogor – Ikatan Alumni IPB menggelar RUPS yang berlangsung hingga hari ini, Minggu 26 November 2023. Pada puncak acara Dies Natalis ke-60 IPB University, IPB akan menerbitkan Buku Putih Kedaulatan Pertanian. Buku putih ini akan disampaikan kepada ketiga calon presiden sebagai strategi mewujudkan masa depan emas Indonesia pada tahun 2045.
Buku ini disusun oleh para lulusan akademik, dosen IPB sebagai kontribusi dalam pengembangan Indonesia Emas 2045. Kemudian kertas putih tersebut akan diberikan kepada ketiga calon presiden dan calon wakil presiden (capres/cawapres) yang diundang atau mewakilinya. dan DPP HA akan diawasi oleh IPB.
“Buku putih ini disusun oleh tim pengarah yang terdiri dari 16 orang guru besar yang meliputi para ahli, spesialis, alumni IPB di bidangnya masing-masing, ditambah 9 tim redaksi yang berjumlah 25 tim,” kata Ketua Ikatan Alumni DPP IPB Valneg S Jas. Konvensi Internasional Sentuli. Center (SICC) Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu 25 November 2023.
Intisari dari white paper, tema utamanya adalah bagaimana kedaulatan kargo maritim menjadi salah satu landasan utama, sebagaimana disampaikan Rektor, menuju Indonesia Emas 2045, lanjutnya.
Menurut Valneg, ada 9 portofolio dalam white paper tersebut: Pendidikan Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Perdagangan dan Industri, UKM dan Koperasi, Pembangunan Pedesaan dan terakhir Perencanaan Nasional.
“Pendidikan itu penting sekali karena untuk membangun bangsa ini masyarakat harus cerdas, kita semua memikirkan apa permasalahan utamanya, apa solusinya, seperti yang disampaikan rektor, apa strategi untuk mencapainya, kita akan bantu ini, ini bangsa dan negara, khususnya para pemimpin masa depan, semoga tidak terabaikan lagi,” ujarnya.
Lanjut Valneg. Anggota IPB yang ikut mengembangkan ide buku tersebut meyakini jika buku tersebut digunakan maka Indonesia akan mencapai tahun 2045 seperti yang dijanjikan konstitusi negara maritim. Dimana integrasi maritim merupakan suatu potensi antara darat, laut dan udara.
“Potensi adalah seluruh kekuatan yang dimiliki IPB. Karena kami membayangkan akan sulit tanpa pemerintah yang fokus pada sektor maritim. Jumlah penduduk semakin bertambah, kebutuhan pangan juga semakin meningkat, sumber daya kita mulai berkurang sehingga laut harus kita perjuangkan,” jelasnya.
Pada pemilu 2024, alumni IPB mendukung seluruh calon presiden dan wakil presiden, serta alumni yang berkontribusi dalam politik praktis. Namun IPB dan Ikatan Alumni IPB tidak terlibat dalam politik praktis, melainkan mengadopsi ide dan kebijakan politik langka yang dituangkan dalam bentuk white paper untuk disampaikan kepada tiga calon presiden dan anggota parlemen.
“Kita berharap pemilu ini berjalan damai, yang terpenting calon presiden tidak membaca white paper barulah terpilih. Selamat kepada pemenang dan mohon pertimbangkan ide hebat tentang kedaulatan maritim ini. “Indonesia Emas 2045” memang bisa diraih. Mudah. “Mudah-mudahan didengar dan dipakai, kalau dipakai insya Allah tahun 2045. Emas Indonesia akan lebih bagus, besok akan kami luncurkan,” jelas Walneg.
Dalam white paper tersebut, Rektor IPB University Arif Satria mengaku tak berniat mensejajarkan pandangannya dengan ketiga calon presiden tersebut. Melainkan memberikan gagasan alumni IPB dan dosen serta pakar IPB untuk menciptakan strategi kedaulatan maritim yang harus menjadi fokus Platform Pembangunan Masa Depan Indonesia yang diusulkan kepada calon Presiden.
“Begini, semua calon presiden punya visi itu. Tapi yang perlu kita lihat adalah bagaimana melakukannya. Itu yang harus kita tanyakan kepada calon presiden, calon wakil presiden, bagaimana caranya? Karena mereka semua melakukannya. “Ya, kami mendukungnya.” Tentu saja. Hal yang paling penting. Itu cara yang hati-hati, jadi ini strategi yang penting,” jelasnya.
Arif juga menjelaskan bahwa industri yang ada di Indonesia berkaitan dengan industrialisasi yang ada di Indonesia. Dimana industrialisasi di Indonesia harusnya melibatkan masyarakat dan melakukan industrialisasi masyarakat. Namun, mengingat situasi di Indonesia saat ini, hal tersebut hanya membawa perusahaan industri tanpa strategi yang berkualitas dan melibatkan masyarakat.
“Jadi, kaya, kaya, miskin, miskin. Kita tidak ingin hal ini terjadi di Indonesia pada tahun 2045. Industri Indonesia hanya ada di Indonesia. Pabrik sedang dibangun, tidak peduli siapa yang terlibat ya. Terlepas apakah pertumbuhannya akan terus berlanjut atau tidak, tidak masalah komunitasnya yang mana,” jelasnya.
Oleh karena itu, kata Arif, pemerintah tidak perlu tergoda untuk mengambil tindakan. Misalnya, daur ulang nikel harus diterapkan di semua sektor. Pertama, sektor maritim harus didorong.
“Satu nikel itu bagus, sekali lagi, satu nikel itu bagus. Tapi bukan itu saja. Jangan berasumsi ini berarti pelapisan nikel. Jadi dari segi pelapisan nikelnya tidak boleh ada perubahan, tidak,” kata Arif.
Dalam whitepaper ini, kami ingin transformasi ekonomi berjalan seiring dengan transformasi sosial demi masyarakat adil dan makmur. Dan tidak hanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi. “Tetapi yang kita perjuangkan adalah masyarakat yang adil dan sejahtera, pertumbuhan yang besar dan kesetaraan,” jelas Arif.
Arif mengatakan, Argomaritim menjadi sektor yang menyelamatkan Indonesia dari krisis ekonomi tahun 1997, krisis ekonomi tahun 2000, krisis keuangan global tahun 2009, dan saat pandemi COVID-19 melanda.
“Satu-satunya sektor yang mengalami pertumbuhan positif selama pandemi COVID-19 adalah hortikultura. Hal lain yang diingat oleh para pantang di saat krisis. Jika kondisinya baik pada saat krisis, maka dilakukan penghematan. Jangan memujinya di saat krisis. krisis, lalu abaikan saja.” dia menjelaskan.
Terkait penerapan kebijakan maritim yang saat ini dilakukan pemerintah, Arif mengatakan hal tersebut belum berada pada jalur yang tepat karena sedang disusun rencana pembangunan jangka panjang dalam konteks saat ini.
“Nah, hari ini ada proses yang terjadi di Kongo, itu perlu dipastikan, yang saya lihat di dokumen itu tidak, dokumen jangka panjang sampai tahun 2045 tidak menegaskan penekanan pada pembangunan seperti apa yang kita miliki. akan memilikinya,” kata Arif.
Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini. Sebanyak 84 pelajar Indonesia terpilih untuk praktek di Jepang, banyak diantaranya yang kembali ke Indonesia dan mampu mendirikan usaha skala besar berdasarkan keterampilan yang mereka peroleh di Jepang. dianrakyat.co.id.co.id 4 April 2024