dianrakyat.co.id, Jakarta – PT PP (Persero) Tbk (PTPP) membuka jalan Tol Indrapura-Kisaran ruas Indrapura-Limapulu yang terletak di Gerbang Tol Limapulu, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.
Proyek tersebut merupakan bagian dari reklamasi jalan Trans Sumatera dan merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dilaksanakan PTPP, dengan periode pelaksanaan Desember 2018 hingga Januari 2024. Total nilai kontrak proyek sepanjang 47,75 KM ini adalah Rp 4,3 triliun.
Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan, selesainya proyek tol Indrapura-Kisaran merupakan bukti keberhasilan PTPP dalam mendukung pertumbuhan infrastruktur nasional sesuai standar kualitas dan target dengan tetap fokus pada keamanan kerja.
“Proyek jalan toleran Indrapura-Kisaran telah selesai dan dibuka oleh Presiden Indonesia. Penyelesaian PSN pada awal tahun 2024 merupakan sebuah keberhasilan dan menjadi pengalaman baik dalam menyelesaikan proyek serupa di masa depan.” kata Novel dalam keterangan resmi, Minggu (10 Februari 2024).
Saat ini PT PP Tbk juga sedang membangun proyek strategis nasional: Proyek Jalan Kota Bayung-Lencir Tempino Bagian 2, Proyek Jalan Kota Probolinggo-Banyuwangi Paket 3, dan Proyek Jalan Kota Semarang-Banyuwangi Bagian 1B.
“Dengan pengalaman dan kemampuan yang diperoleh dari proyek-proyek jalan tol sebelumnya, perseroan optimis dapat terus meningkatkan kualitas pekerjaan proyek tersebut sesuai dengan tujuan yang telah dicanangkan,” tambah Novel.
Penyelesaian tol ini akan meningkatkan konektivitas dan akses wilayah Danau Toba, memperpendek jalur logistik dari dan ke Pelabuhan Kuala Tanjung, meningkatkan mobilitas dari Tebing Tinggi ke Kisaran, Pematang Siantar ke Parapat, Mobilitas ke Pelabuhan Tanjung. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei.Mankay.
Sebelumnya diberitakan, PT PP Tbk (PTPP) menandatangani kontrak baru pada 31 Januari 2024 senilai Rp 3,5 triliun. Implementasi perjanjian baru ini meningkat 99,96 persen dibandingkan implementasi Januari 2023.
Berdasarkan informasi yang dirilis Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (2 Mei 2024), penerimaan kontrak baru PTPP dengan proyek yang 90,50% didanai pemerintah, 7,76% dari BUMN, dan 90,50% dari swasta diarahkan. Yaitu 1,74 persen.
Sektor dengan tingkat penandatanganan kontrak baru tertinggi adalah sektor jalan dan jembatan (62,03%), konstruksi (28,47%), pelabuhan (7,76%), dan sektor lainnya (1,74%).
Kontrak baru yang ditandatangani PTPP pada Januari 2024 proyek Kantor Sayap 2 PUPR senilai Rp815,5 miliar, proyek pembangunan jalan Rp6C senilai Rp746,6 miliar, proyek jalan tol Serang Panimbang Seksi 3 senilai Rp622,4 miliar, dan proyek pembangunan jalan The Rojava. Lahan Sisi Nasional Tahap 2 sebesar Rp469,9 miliar, dan nilai Proyek Pembangunan Jalan Kota 3B Tahap 2 sebesar Rp359 miliar.
Pengembangan Proyek Strategis Nasional Pada Januari 2024, PTPP menyelesaikan 16 dari 30 Proyek Strategis Nasional (PSN). PSN yang akan selesai pada Januari 2024 adalah proyek tol Indrapura-Kisaran dengan nilai kontrak Rp4,3 triliun, dan proyek Bendungan Tiu Suntuk Paket II dengan nilai kontrak Rp577 miliar.
Selain itu, proyek IPAL KIT Batang senilai Rp310 miliar dan proyek Akses STS Martadinata di Tol Serpong – Cinere senilai Rp142 miliar. Penyelesaian PSN pada Januari 2024 menunjukkan komitmen perusahaan untuk berkontribusi terhadap pembangunan infrastruktur negara.
Proyek Strategis Nasional (PSN) terdiri dari 56,24% sektor jalan, 18,02% bendungan, 14,02% EPC, 9,15% pelabuhan dan galangan kapal, 1,82% bandara, dan 0,75% sektor industri.
Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiyar Efendi mengatakan, nilai kontrak yang diperoleh pada Januari 2024 ini bukan hanya merupakan langkah awal yang baik bagi perseroan, namun juga merupakan bentuk komitmen dan kesinambungan PTPP dalam memperkuat bisnis inti konstruksi untuk mencapai tujuannya. Akhir tahun 2024.
“Kami bersyukur telah menandatangani sejumlah kontrak baru yang sangat menjanjikan di awal tahun 2024, yang menunjukkan kepuasan perusahaan bahwa kami dapat mencapai tujuan kami di tahun ini,” kata Bakhtiyar. dan manajemen risiko mengatakan: “Masa kita adalah tentang selesainya banyak proyek strategis nasional dan IKN pada tahun ini.
Pada akhir perdagangan bursa pada Senin 5 Februari 2024, harga saham PTPP naik 1,49 persen menjadi Rp 410 per saham. Saham PTPP dibuka pada Rp 404 per saham. Saham PTPP seharga Rp 452 dan minimal Rp 394 per saham. Sebanyak 6 ribu 745 pembeli, volume perdagangan 676 ribu 619 lembar saham. Nilai transaksi Rp 28,6 miliar.
Sebelumnya diberitakan, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10 persen pada tahun 2024. Target pendapatan ini mempertimbangkan sentimen pemilu (Pemilu).
Agus Purbianto, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT PP Tbk, mengakui angka tersebut terlalu konservatif dibandingkan pemungutan suara pemilu yang digelar pada waktu yang sama tahun depan.
“Dengan adanya pergantian pengurus, akan kita bahas kembali. Namun target RKAP tahun 2024 bergantung pada pemilu dan berdasarkan kinerja sebelumnya diperkirakan tidak akan setinggi target tahun 2023.” Kata Agus, Rabu (13/12/2023). Dalam jumpa pers usai RUPSLB di Jakarta, ia menyampaikan ada kenaikan sekitar 5-10%.
Saya berharap peralihan kepemimpinan ke presiden berikutnya berjalan lancar dan bermanfaat. Sehingga hal ini dapat memberikan kepastian kepada pelaku usaha. Ketua PT PP Novel Arsyad menambahkan, pihaknya optimistis perseroan mampu mencatatkan kinerja solid pada tahun depan karena potensi besar baik di BUMN maupun swasta.
“Kami fokus pada proyek-proyek yang telah kami capai dan kami fokus pada pencapaian tujuan (proyek baru) atau tujuan yang kami tetapkan dalam RKAP 2024. Potensi proyek-proyek ke depan, baik pemerintah maupun swasta, masih besar. tahun yang hebat.” kata Nobel.
Saham PTPP diperdagangkan menguat 0,98% menjadi 515 pada perdagangan Rabu 13 Desember 2023. Berdasarkan data RTI, frekuensi perdagangan saham PTPP tercatat 2 ribu 99 kali. Jumlah saham yang terjual sebanyak 12,06 miliar dan terjual sebanyak 23,18 juta lembar saham.