0
0
dianrakyat.co.id, BANDUNG – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) memastikan Tunjangan Hari Raya (THR) Idul Fitri kepada 1.445 karyawan telah dibayarkan sejak Selasa (2/4/2024) lalu dan akan selesai hari ini, Rabu (3/4/2024). 2024). Saat ini gaji bulan Maret akan dibayarkan pada Jumat (4 Mei 2024).
Sekretaris Perusahaan PTDI Gemma Grimaldi mengatakan, dewan telah bertemu dengan seluruh karyawan. Dalam pertemuan tersebut, Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan membenarkan bahwa THR telah dibayarkan sejak Selasa (2/4/2024) lalu.
“Hari ini sudah selesai,” ujarnya dalam keterangan yang diterima, Rabu (3 April 2024).
Ia mengatakan, pemberian THR berdasarkan Peraturan Menteri Sumber Daya Manusia No. 6 Tahun 2016 tentang THR bagi pekerja dan karyawan di perusahaan tujuh hari sebelum Idul Fitri. Saat ini gaji bulan Maret akan dibayarkan pada Jumat (4/5/2024).
“Gaji bulan Maret dijadwalkan dibayarkan pada Jumat (4 Mei 2024),” ujarnya.
Menurut dia, manajemen dan karyawan PTDI sepakat untuk menjamin keterbukaan dan komunikasi di lingkungan internal perusahaan. Dan mereka berkomitmen untuk menjadikan kesuksesan perusahaan sebagai prioritas utama.
Sebelumnya pada Selasa (4 Februari 2024) pagi, ribuan pekerja PTDI melakukan protes terhadap manajemen. Mereka menuntut pembayaran tunjangan hari raya (THR) dan gaji pada bulan Maret, namun tidak diterima petugas.
Pekerja PTDI, Puspita Rumpaka (29 tahun) mengatakan, pekerja PTDI belum menerima gaji bulan Maret yang jatuh tempo pada 25 Maret. Ia mengatakan, pekerja hanya menerima gaji bulan Maret tanpa transfer uang ke uangnya.
Tanpa arahan yang jelas, pihak manajemen telah menginformasikan pada tanggal 26 Maret 2024 bahwa gaji pekerja telah ditangguhkan karena masalah operasional bank dan tidak akan dibayarkan pada akhir hari Kamis sore tanggal 28 Maret untuk karyawan dan paling lambat dari tanggal 1 April untuk anggota,” ujarnya dalam kesepakatan, Selasa (2/4/2024).
Hingga saat ini, kata dia, gaji para pekerja belum dibayarkan. Usai pertemuan dengan pimpinan, Puspita mengatakan THR tetap dibayarkan hari ini meski sebagian pekerja belum dibayar.
Apalagi gaji di bulan Maret hanya dibayarkan 15 persen dari bulan April. Ia menilai kebijakan tersebut tidak adil karena pekerja 100 persen absen dan hanya membayar 15 persen dari gajinya. Harusnya absensi 100 persen, gajinya hanya 15 persen, ujarnya.
