AFC telah menunjuk Sun Evans untuk menjadi wasit semifinal Piala Asia U-23 antara Indonesia U-23 Korea U-23 pada Jumat (24/4/2024) di Stadion Abdullah Bin Khalifa. Wasit asal Australia ini sudah tidak asing lagi di telinga pecinta sepak bola di Indonesia.
Sejak 2012, wasit yang diberi wewenang oleh FIFA telah memimpin 23 pertandingan. Pada Piala Asia U-23 2024, ia dipercaya FFA memimpin tiga pertandingan.
AFC kini menunjuk Evans sebagai wasit lapangan hijau. Namun, ada tuduhan yang muncul mengenai keputusan tersebut yang menguntungkan tim U-23 Korea Selatan.
Tim U-23 Indonesia diketahui menjadi salah satu tim yang menghalangi perjalanan Australia ke perempat final Piala Asia U-23 2024, dan Evans meragukan tim U-23 Korea Selatan bisa mencapai perempat final.
Selain itu, Evans diketahui pernah menjadi kapten Liga 1 dan banyak tampil di timnas Indonesia. Laporan merah diberikan kepada fans saat ia memutuskan untuk bertarung.
Evans memberikan dua penalti kepada Uni Emirat Arab. Selain itu, keputusan kontroversial juga diambilnya jelang laga Ligue 1 antara Persia vs Persib di Stadion Manahan Solo pada 3 November 2017.
Melihat hal tersebut, tak heran jika suporter Indonesia khawatir dengan ditunjuknya Ivan sebagai wasit kepala pertandingan Indonesia U-23 vs Korea Selatan U-23. Netizen Indonesia yang ketakutan menghubungi Instagram wasit berusia 36 tahun itu.
“Mohon berlaku adil Pak Wasit,” pinta suporter Indonesia.
“Hai Hakim, tolong bersikap adil, jangan biarkan nasibmu seperti Kabirov,” sahut yang lain.
Hingga saat ini, kolom komentar Evans telah diisi lebih dari 38.000 orang. Namun apakah pesan netizen Indonesia benar-benar dibaca? Siapa yang akan tahu?
Tentu saja Evans dikenal sebagai hakim yang tangguh. Dia memimpin 20 pertandingan. Diantaranya, ia memberikan 81 kartu kuning, kartu kuning kedua (2), kartu merah (3) dan memberikan 9 penalti.
Berbicara tentang statistik tersebut, Evans dikenal sangat murah hati dalam membagikan kartu. Artinya, para pemain Indonesia U-23 harus berhati-hati dalam mengambil keputusan ketika lini pertahanan terancam oleh serangan Korea Selatan U-23.