0 0
Read Time:1 Minute, 54 Second

JAKARTA – Pavel Durov, pendiri dan CEO aplikasi pesan Telegram dianrakyat.co.id, ditangkap pada Minggu, 25 Agustus 2024 di Bandara Bourget di luar Paris, Prancis.

Penangkapan tersebut terkait dengan pelanggaran yang dituduhkan dalam permohonan. Menurut laporan, Durov akan diadili setelah ditangkap oleh polisi Prancis.

Ada surat perintah penangkapannya sebagai bagian dari penyelidikan kejahatan seperti penipuan, perdagangan narkoba, kejahatan terorganisir, promosi terorisme, dan serangan dunia maya.

Kedutaan Besar Rusia di Prancis segera mencari konsulat Durov dan meminta agar haknya dijamin. Sementara itu, menurut kantor berita negara Rusia TASS, beberapa blogger Rusia menyerukan demonstrasi mendukung Durov di luar kedutaan Prancis di berbagai negara. Siapa Pavel Durov?

Pavel Durov merupakan sosok yang terkenal di dunia teknologi dan sering disebut sebagai “Mark Zuckerberg dari Rusia”. 

Dia adalah pencipta VKontakte (VK), situs jejaring sosial terbesar di Rusia, serta Telegram, aplikasi perpesanan yang berfokus pada privasi dan keamanan.

Durov meluncurkan VK pada tahun 2006 pada usia 22 tahun, dan situs tersebut dengan cepat menjadi platform media sosial paling populer di Rusia. 

Dengan antarmuka yang mudah digunakan dan fitur-fitur seperti Facebook, VK menarik lebih dari 100 juta pengguna aktif pada tahun 2014, menjadikannya pemain utama di media sosial global.

Namun, hubungan Durov dengan pemerintah Rusia mulai memburuk pada tahun 2011 ketika terjadi protes massal anti-pemerintah. Durov menolak memblokir kelompok oposisi di VK, yang berujung pada konflik dengan pemerintah. 

Tekanan meningkat dan pada tahun 2014, pengambilalihan VK oleh pemerintah memaksa Durov menjual sisa sahamnya dan meninggalkan Rusia.

Setelah keluar dari VK, Durov fokus mengembangkan Telegram. Diluncurkan pada tahun 2013, Telegram dengan cepat mendapatkan popularitas, terutama di kalangan mereka yang peduli dengan pengawasan pemerintah. 

Fitur-fitur utama Telegram, seperti enkripsi end-to-end dan penghapusan otomatis pesan, menjadikannya platform pilihan bagi para aktivis, jurnalis, dan pendukung privasi di seluruh dunia. 

Saat ini, Telegram memiliki sekitar 950 juta pengguna aktif bulanan, menjadikannya salah satu aplikasi perpesanan terkemuka.

Durow saat ini tinggal di Dubai, kantor pusat Telegram. Ia juga memegang kewarganegaraan Perancis dan Uni Emirat Arab (UEA). 

Dia sebelumnya mencoba menetap di berbagai kota besar, termasuk Berlin, London, Singapura, dan San Francisco, sebelum memilih Dubai, yang dia puji karena lingkungan bisnis dan netralitasnya. Aden, pria ditangkap karena memposting pornografi anak sesama jenis Aden, 24, ditangkap di dianrakyat.co.id, Sumatera Selatan karena memposting video pornografi anak dan dewasa melalui aplikasi Telegram. .co.id 2 September 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D