0 0
Read Time:1 Minute, 47 Second

dianrakyat.co.id – Jumlah mobil dan sepeda motor di Jabodetabek semakin meningkat setiap tahunnya, namun jumlah mobil tersebut tidak sesuai dengan kondisi infrastruktur jalan sehingga kemacetan lalu lintas menjadi ancaman besar.

Kemacetan lalu lintas merupakan kejadian sehari-hari, khususnya di ibu kota, Jakarta. Penghuni sering kali mengalami waktu perjalanan yang lebih lama dari kondisi berkendara normal.

Oleh karena itu, salah satu cara untuk mengurangi kemacetan lalu lintas adalah dengan menerapkan beberapa tindakan oleh setiap pemerintah negara bagian. Misalnya di Jakarta, ganjil genap berlaku pada waktu-waktu tertentu mulai Senin hingga Jumat.

Namun pembatasan kendaraan pribadi sudah ketinggalan jaman dan nomor plat tidak berfungsi dengan baik sehingga masih menjadi masalah lalu lintas. Sehingga muncul wacana penerapan jalan tol seperti Singapura.

Cara lain untuk mengurangi kemacetan, pemerintah mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi umum, seperti angkutan kota, kereta MRT (Mass Rapid Transit) dan LRT (Light Rail Transit).

Menariknya, MRT dan LRT terlalu tinggi untuk angkutan umum. Namun karena masih terbatas seperti jarak, Presiden Jokowi ingin lebih mengembangkan kedua infrastruktur tersebut.

Dengan beroperasinya kereta api di dalam kota, diyakini dapat mengurangi kerugian warga yang terjebak kemacetan. Seperti yang disampaikan Jokowi saat berpidato di Ibu Kota Negara (IKN) melalui YouTube Sekretariat Presiden.

Dijelaskan, pengadaan MRT tahap pertama membutuhkan anggaran sebesar 1,1 triliun dan biaya operasionalnya tidak sedikit karena tidak ada keuntungan dalam pembangunan MRT, LRT, dan kereta cepat.

Mantan Gubernur DKI ini juga mencontohkan, MRT Jakarta menghabiskan dana Rp 800 miliar per tahun untuk menutup biaya operasional, dan kalkulasinya, jika seluruh jalur selesai maka harus mengeluarkan APBD sebesar Rp 4 triliun

“Tapi perlu Anda ketahui, tanpa MRT/LRT/Fast Life, kita akan kehilangan 65 triliun setiap tahunnya karena kemacetan lalu lintas. Jabodetabek mungkin lebih dari 100 triliun. Siapa yang akan dipilih? “Lebih baik beli LRT/MRT/Fast Life, kalau tidak, kemacetan senilai 100 triliun akan hilang setiap tahunnya,” kata Jokowi.

Kerugian yang dialami orang-orang yang terjebak kemacetan, yang jumlahnya mencapai triliunan dolar, berasal dari banyak faktor termasuk kesehatan, waktu, biaya perjalanan seperti bahan bakar yang menganggur, perawatan kendaraan, dan lain-lain. Diketahui, ada pengemudi lain yang bertabrakan di jalan raya Tanjung Priok saat kemacetan lalu lintas. dianrakyat.co.id.co.id 4 Januari 2025

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D