0 0
Read Time:1 Minute, 33 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Presiden World Freestyle Fighting Association (GAMMA) Alexander Engelhard angkat bicara soal alasan di balik penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia MMA 2024. di muka bumi.

Rencananya ajang tersebut berlangsung di Stadion Dewa United, Banten, pada 8-14 Desember. 

“Indonesia sama dengan Brazil, negara dengan komunitas (MMA) terbesar di dunia dan kalau dilihat persentasenya, negara Anda termasuk yang teratas,” ujarnya dalam konferensi pers. Sebelum kompetisi bertajuk GAMMA World MMA Championship 2024, Sabtu (7/12/2024) WIB.

Engelhardt mengatakan, kemunculan GAMMA World Championships 2024 bertujuan untuk menunjukkan bahwa MMA merupakan olahraga yang dapat memberikan manfaat positif bagi para atlet muda.

“Kami akan menunjukkan bahwa MMA lebih dari sekedar pertarungan (olahraga). “Ini bisa menciptakan masa depan generasi muda, ini bisa menciptakan lingkungan di mana mereka (atlet) bisa sehat,” kata Engelhardt.

Engelhardt mengakui pentingnya MMA adalah kontak fisik. Namun keselamatan para pesilat dijamin dengan aturan yang diterapkan.

“MMA adalah olahraga yang aman. Sarung tinju MMA kami lebih besar. “Kami punya bantalan tulang kering, tapi ini tidak mengubah pentingnya olahraga ini,” ujarnya.

Belakangan, ia juga mengatakan: Kejuaraan Dunia GAMMA 2024 bertekad untuk menunjukkan kehebatan di stadion tanpa melukai siapa pun. Engelhardt melanjutkan “Kami ingin menampilkan olahraga (yang) sangat seru, namun juga aman”.

Ada dua arena yang akan dipertandingkan Kejuaraan Dunia MMA. Ada kandang atau lingkaran stadion. Stadion ini akan digunakan oleh atlet kategori U16, U18, dan senior.

Selain kandang, terdapat pula arena bernama tatami. Stadion ini berbentuk persegi panjang dan akan digunakan oleh atlet kelas U10, U12, dan U14.

 

Dalam kesempatan yang sama, Second Vice President LOC GAMMA World MMA Championship 2024 Rafiq Radinal berbicara mengenai persiapan atlet muda Indonesia untuk berpartisipasi. Para atlet tersebut dilatih di Universitas Jakarta (UNJ) di bawah pengawasan ketat para ahli.

“Saat ini atlet kita masih latihan menengah di UNJ. Ada sport science di sana. Ada pelatih dari Brazil (dan) dia sudah berlatih sejak Juli,” jelasnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D