0 0
Read Time:3 Minute, 14 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menilai diperlukan undang-undang yang lebih kuat untuk mencapai program Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk membangun 3 juta rumah setahun.

“Regulasinya masih, karena regulasi itu bagian penting, maka regulasi itu harus diubah, dari cara yang umum menjadi cara yang unik, menjadi permasalahan di tingkat menengah ke bawah di kantor.” dan harta benda di Kadin Indonesia, Insannul Kamil, di Jakarta, Kamis (9/5/2024).

Ansul pun mengklarifikasi perdebatan pemisahan sektor perumahan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Menurutnya, diperlukan perubahan besar dalam manajemen guna mempercepat program tiga juta rumah yang dicanangkan pemerintah.

“Ada pembicaraan percepatan program 3 juta rumah, jalan yang ada sekarang harus diperbaiki karena targetnya terlalu besar. Kemarin kita bicara pembangunan 1 juta rumah setahun, kita bicara 3 juta rumah. Perubahan,” katanya. dikatakan.

Pada saat yang sama, pemerintah menyatakan bahwa ada penurunan permintaan rumah atau barang-barang yang perlu dipulihkan di Indonesia. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, jumlah rumah yang direstorasi menurun dari 10,51 juta unit pada tahun 2022 menjadi 9,9 juta unit pada tahun 2023.

Calon Presiden (Capris) nomor urut dua, Prabowo Subianto, menjanjikan proyek pembangunan 3 juta rumah gratis untuk tuna wisma Indonesia. Hal itu terungkap saat pembacaan manifesto dan misi dalam debat final Pilpres 2024 yang digelar pada Minggu, 4 Februari 2024 di JCC, Sinan, Jakarta Pusat.

“Kita akan bangun tiga juta rumah untuk tunawisma, satu juta di pedesaan, satu juta di pesisir pantai, satu juta di perkotaan,” kata Prabowo.

Sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkenalkan layanan baru untuk menyelesaikan sengketa komersial di tingkat pengadilan. Pelayanan arbitrase akan diselenggarakan oleh Lembaga Arbitrase Sengketa Komersial Kamar Dagang dan Industri Indonesia (LMSB-KI).

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjad menjelaskan, Lembaga Mediasi Sengketa Komersial Kadin Indonesia menawarkan layanan lain untuk menyelesaikan sengketa dagang yang mengutamakan efisiensi, efektivitas, dan keahlian dunia usaha.

Keberadaan Lembaga Mediasi Sengketa Kadin dan Industri Indonesia memberikan solusi lain dalam penyelesaian sengketa niaga dan dagang, kata Arsjad dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/5/2024).

Lembaga Arbitrase Kadin pada awalnya didirikan pada tanggal 30 Juni 2011 untuk memberikan layanan mediasi, memberikan pelatihan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk menentukan, menegaskan dan menegaskan arbitrase, serta bekerja sama dengan organisasi internasional.

Guna memperkuat layanan konsultasi perdagangan bagi pelanggan bisnis, khususnya melalui pemanfaatan teknologi dan jaringan internasional, Kamar Dagang dan Industri Indonesia kini menawarkan konsultan bersertifikat yang memiliki reputasi di dunia bisnis.

Selain itu, Badan Arbitrase Pengurus Perselisihan Dagang Kadin Indonesia merupakan pegawai profesional yang bekerja secara mandiri dan wajib melapor kepada Direktur Jenderal Kadin Indonesia, penanggung jawab, apabila ada. . Ini adalah daerah-daerah yang tidak melaksanakan perjanjian perdamaian yang diberikan oleh pemerintah.

 

 

Daneswara K. Harjono, Wakil Direktur Jenderal Hukum dan Hak Asasi Manusia Kadin Indonesia, mengatakan ada dua layanan yang ditawarkan Lembaga Mediasi Sengketa Komersial Kadin Indonesia, yakni komunikasi bisnis, komunikasi bisnis. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) diatur dengan standar khusus, serta layanan pendidikan dalam hal pelatihan khusus dan media yang bersertifikat dan bersertifikat.

“Semua layanan ini penting dalam komunitas bisnis terkuat di Indonesia. Sengketa arbitrase Kadin Indonesia dapat diikuti oleh perwakilan Kadin baik dengan pengusaha Indonesia dari skala kecil, menengah hingga besar,” kata Daneswara.

Guna mendukung peran Badan Arbitrase Sengketa Komersial Kadin Indonesia dalam penyelesaian sengketa dagang secara efisien dan efektif, Kadin Indonesia juga akan bekerja sama dengan banyak mitra khususnya mulai dari pengusaha hingga UMKM. . dan kelompok koperasi, industri, perdagangan, serta organisasi khusus seperti Mahkamah Agung, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Perdagangan, Kementerian Investasi/BKPM, dll.

 

Arsjad melanjutkan, Kadin Indonesia berharap seluruh pelaku usaha dan pengusaha, mulai dari UMKM hingga besar, dapat merasakan manfaat dari layanan yang diberikan Lembaga Mediasi Sengketa Perdagangan Kadin Indonesia.

Ditegaskannya: “Organisasi ini tidak hanya sebatas menyelesaikan konflik, tetapi juga mengembangkan dunia usaha secara damai dan berkelanjutan. Dengan komitmen yang kuat dan rencana yang tepat, kita dapat menciptakan lingkungan bisnis yang lestari dan berkelanjutan.”

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D