dianrakyat.co.id, JAKARTA – Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkirakan polusi udara saat ini akan menurunkan rata-rata harapan hidup penduduk Indonesia sebesar 2,5 tahun (UHH). Selain polusi udara luar ruangan, polusi udara dalam ruangan juga berkontribusi terhadap penurunan UHH.
Peneliti Ristrini, pakar terkemuka di Pusat Penelitian Kesehatan dan Gizi Masyarakat BRIN, mengatakan tingkat kesadaran masyarakat Indonesia terhadap polusi dalam ruangan masih tergolong rendah. nyatanya, Indeks Kualitas Hidup Udara (AQLI) PM2.5 mencapai 34,3 mikrogram per meter kubik.
Asap rokok knalpot mobil; gas memasak; debu, bahan kimia rumah tangga; Ia menjelaskan, bahan bakar memasak dan pengelolaan sampah rumah tangga merupakan sumber dan kegiatan yang berkontribusi terhadap pencemaran udara rumah tangga. Aktivitas yang meningkatkan polusi udara dalam ruangan antara lain memasak; Ini termasuk penggunaan debu dan bahan kimia.
“Dampak pencemaran udara dalam ruangan seperti tungau debu dan alergi sudah diketahui sejak lama sehingga banyak masyarakat yang belum menyadari potensi bahaya pencemaran udara dalam ruangan,” tulis Ristrini. Kamis (2/5/2024).
Dampak kesehatan dari polusi udara dalam ruangan adalah mata, Kata Ristrini, pembengkakan di hidung dan tenggorokan. kemudian masalah pernafasan; Asma Ada risiko penyakit serius seperti bronkitis dan kanker. Kelompok yang paling rentan terhadap dampak polusi udara adalah bayi, anak-anak Orang lanjut usia dan orang dengan kondisi kesehatan tertentu.
Pencegahan sumber pencemaran udara; Pengendalian dan pengurangan dapat dilakukan dengan menggunakan kompor gas rumah tangga tanpa asap dengan alat pembakaran yang efisien, menjaga ruangan bebas dari gas dapur dan mencegah masuknya asap kendaraan. Rumah (garasi mobil).
“Hal lain yang bisa dilakukan adalah rutin membersihkan debu dengan penyedot debu atau kain basah untuk mengurangi debu di dalam ruangan.” Kemudian gunakan produk pembersih yang ramah lingkungan dan kurangi penggunaan produk yang mengandung bahan kimia berbahaya. Pengelolaan sampah dihindari atau dikurangi dengan pembakaran,” jelasnya.
Restrini yang lain, ventilasi alami; Pastikan ruangan memiliki ventilasi yang baik dengan menggunakan ventilasi jendela atau atap. Sekaligus, kipas angin untuk mengalirkan udara segar di dalam ruangan. Ventilasi buatan seperti exhaust fan. Pengendalian polusi udara juga memerlukan pembuangan udara dalam ruangan yang tercemar.
“Kompor gas, panggangan, Rawatlah peralatan rumah tangga yang menggunakan bahan bakar seperti pemanas air secara rutin untuk memastikan peralatan tersebut berfungsi dengan baik dan tidak menghasilkan gas beracun. “Gunakan alat pembersih udara dengan filter HEPA (high-efficiency particulate air) untuk membersihkan udara dari partikel berbahaya di dalam ruangan,” kata Ristrini.
Ia menambahkan, tanaman hias tertentu dapat membantu menyaring udara dalam ruangan, seperti pohon palem atau yarrow. Lalu, jangan biarkan kelembapan dalam ruangan terlalu tinggi karena kelembapannya terlalu tinggi. Sebab kelembapan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan tumbuhnya jamur dan debu sehingga memperburuk kualitas udara dalam ruangan. Gunakan pengukur kualitas udara dalam ruangan untuk memantau tingkat polusi udara dalam ruangan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan jika polusi meningkat.
“Penting bagi semua orang untuk memahami bahwa polusi udara dalam ruangan berdampak negatif terhadap kesehatan dan kenyamanan mereka yang tinggal di dalam ruangan. Dengan meningkatnya kesadaran akan masalah ini, masyarakat cenderung mengambil lebih banyak langkah untuk mengurangi sumber polusi udara dalam ruangan. “Pendidikan tentang bahaya polusi udara dalam ruangan dan cara menguranginya dapat membantu masyarakat memahami pentingnya tindakan pencegahan,” ujarnya.