0 0
Read Time:1 Minute, 30 Second

dianrakyat.co.id, JAKARTA – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur Indonesia pada April 2024 akan mengalami penurunan. Meski demikian, Agus mengaku masih puas dengan indikator tersebut. 

“Saya menyampaikan informasi baru dari tungku yang baru kami terima pagi ini. PMI manufaktur bulan April turun namun masih berada pada angka yang sangat sehat dan solid yaitu 52,9 poin,” kata Agus pada Bisnis Pencocokan Industri Kecil dan Menengah (IKM). Pangan dan Produksi, Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (2/5/2024).

Agus mengatakan Indonesia masih berhasil menjaga PMI manufaktur pada level ekspansif selama 32 bulan berturut-turut. Menurut Agus, pencapaian ini merupakan suatu pencapaian yang luar biasa mengingat terdapat sejumlah tantangan baik di dalam negeri maupun luar negeri yang dapat berdampak pada pelaku usaha.

“Indonesia mungkin satu-satunya negara di dunia yang mendapat libur 10 hari pada bulan lalu. Jadi saya sangat senang melihat rilis PMI yang masih mengatakan bahwa PMI kita relatif tinggi, sangat kuat dan sehat, padahal di sana libur 10 April,” kata Agus.

Tak hanya itu, Agus menilai dinamika geopolitik telah meresahkan psikologis para pelaku kejahatan. Oleh karena itu, Agus mengapresiasi para pelaku usaha yang telah berkontribusi menjaga tingkat PMI manufaktur Indonesia di atas rata-rata negara lain.

“Alhamdulillah, saya mengapresiasi seluruh pelaku usaha termasuk UKM dan retailer yang kontribusinya dalam menghasilkan nilai PMI tetap tinggi,” kata Agus. 

Agus mengatakan pencapaian ekspansi PMI manufaktur selama 32 bulan berturut-turut merupakan prestasi yang membanggakan. Agus mengatakan hanya ada dua negara yang mampu mempertahankan laju ekspansi secara konsisten selama hampir tiga tahun, yaitu Indonesia dan India. 

“Kami melihat beberapa negara pesaing masih mencatatkan penurunan di bawah 50 poin, seperti Thailand, Malaysia, Jepang, dan Korea Selatan, meski tidak memiliki libur 10 hari. PMI manufaktur Indonesia juga jauh di atas rata-rata Asia Tenggara. dengan 51.0. poin, kata Agus.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D