0 0
Read Time:1 Minute, 20 Second

JAKARTA – Pilot dan co-pilot pesawat Batik Air tujuan Bandara Halu Oleo Kendari-Soekarno Hatta jadi perbincangan. Pasalnya, pada 25 Januari 2024 pesawat lepas landas karena keduanya tertidur di waktu bersamaan.

Saat pesawat lepas landas, pilot dan kopilot tidur selama 28 menit secara bersamaan. Namun setelah pilot lepas landas, pesawat kembali ke rute semula dan tiba di Jakarta dengan selamat.

Dari laporan KNKT dijelaskan bahwa kopilot tidur di kokpit selama 30 menit atas izin pilot.

Saat pesawat menuju Kendari, pilot mengambil alih tugas dari co-pilot sebagai pilot pemantau (PM) sekaligus menjalankan tugas pokok sebagai pilot terbang (PF).

Kemudian, saat pesawat hendak kembali dari Kendari-Jakarta, pilot meminta izin kepada co-pilot untuk tidur dan istirahat. Namun, kemudian co-pilot sengaja tertidur. Sekitar 28 menit setelah transmisi terekam, laporan KNKT menyebutkan pilot menyadari pesawat berada di jalur penerbangan yang benar.

Pilot boleh tidur, namun ada syarat bagi pilot maskapai internasional dan pendiri Ilmuterbang.com, Fadjar Nugroho mengatakan, sejumlah maskapai penerbangan mengadakan istirahat bagi pilot di pesawat yang disebut dengan “control rest”.

Selebihnya dikendalikan saat pilot tidur di kokpit. Istirahat terkontrol memungkinkan pilot untuk tidur maksimal 45 menit selama beban kerja rendah.

Idealnya, pilot diperbolehkan tidur selama 10-20 menit atau tidur siang. Artinya, tahapan tidur yang menghilangkan rasa lelah untuk sementara disebut non-rapid eye Movement (NREM).

Artinya, tidurnya tidak nyenyak atau tidur nyenyak. Sebaiknya tidur kurang dari 40 menit, kata Fadjar.

Sebab, menurutnya, jika dilakukan lebih dari itu justru bisa menyebabkan pusing atau kelelahan. Tujuan istirahat terkendali adalah untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengisi kembali tenaga pilot pada saat beban kerja tinggi, misalnya saat mendarat, jelas Fadjar.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D