0 0
Read Time:3 Minute, 45 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta PT PGN TBK sedang menjajaki kerja sama bisnis (jual beli) gas bumi dari lapangan Tuna (WK Tuna), Kepulauan Natuna, yang mana Premier Oil Tuna B.V. Ini dioperasikan oleh.

Kemitraan terjalin pada Selasa dengan dilakukannya penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PGN dengan Prime Oil Tuna yang diwakili oleh Rosa Permata Saari selaku Direktur Strategi dan Pengembangan Usaha PGN dan K K, Direktur Prime Minister Oil Tuna Like Steve Cox. . 7/2024).

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Parmata Saari mengatakan kemitraan antara PGN dan Premier Oil Tuna dipandang sebagai kemitraan yang baik dan berbagi kesuksesan di industri gas. MoU tersebut juga terkait dengan pembangunan infrastruktur gas untuk mendukung eksploitasi gas Tuna WK.

“Sampai saat ini kami telah memberikan pelayanan gas kepada pelanggan dengan menggunakan pasokan dari beberapa WK, namun seperti yang kita ketahui, sumber pasokan kami sudah habis padahal ada dan keuntungan di daerah lain, semua itu dengan dasar pemikiran “Dengan adanya peluang bekerjasama dengan WK Tuna, kami yakin bisa memperkuat pasokan,” kata Rosa seperti dikutip, Sabtu (27/7/2024).

Sebagai pengganti Pertamina Gas, PGN menginginkan gas dari WK Tuna dapat digunakan untuk melengkapi bauran pasokan gas dalam hal gas kuat akibat rendahnya tingkat produksi dari beberapa produsen.

“PGN membutuhkan pasokan gas yang andal dari pemasok hulu untuk menyuplai jaringan pipa transmisi dan menyalurkannya ke seluruh pelanggan,” kata Rosa.

PGN saat ini mengoperasikan lebih dari 12 ribu kilometer pipa gas bumi yang melayani lebih dari 5 ribu pelanggan komersial dan industri serta pelanggan domestik (gas kota) yang menjangkau kurang lebih 1 juta pelanggan. Oleh karena itu, diperlukan pasokan yang dapat diandalkan untuk terus berkembang di masa depan.

Selain itu, peluang pemanfaatan gas dari WK Tuna adalah membuka pasar tidak hanya di Indonesia saja. Namun PGN tidak menutup kemungkinan untuk membuka pasar di Asia atau Asia Tenggara.

 

Sementara itu, CEO Oil Tuna, Direktur Steve Cox, mengatakan pihaknya melihat peluang bertemu dengan PGN untuk memajukan proyek WK Tuna agar bisa memasok gas ke Indonesia. Premier Oil Tuna merupakan bagian dari Harbour Energy Group sebagai operator Wilayah Kerja Blok KKS Tuna (KKS Tuna). Oleh karena itu, proyek WK Tuna juga akan memungkinkan Harbour Energy memperluas aktivitasnya di Indonesia.

“Tuna penting bagi WK Harbour, karena ini merupakan proyek penting yang ingin kami teruskan. Walaupun banyak tantangan yang kami hadapi, namun kami tetap melangkah ke depan. Kami sangat menantikan kerja sama dengan PGN,” ujar Steve. “Kami menyambut Anda .”

Baik PGN maupun Prime Oil Tuna bersedia berkolaborasi dalam mencari peluang peningkatan pemanfaatan gas dari WK Tuna. Keduanya menaruh harapan besar agar kerja sama dapat terus berlanjut hingga terwujudnya eksploitasi gas WK Tuna agar dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan Indonesia.

Subholding Gas Pertamina, PT PGN TBK, berkomitmen menjaga keamanan pasokan gas melalui integrasi infrastruktur dan rencana strategis dengan penekanan pada efisiensi dan efektivitas biaya pasokan gas bumi, untuk membantu pemerintah memenuhi kebutuhan energi Nasional. untuk mendukung.

Rosa Permata Saari, Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, mengatakan PGN terus mengembangkan bisnis intinya terkait pengembangan proyek transmisi dan distribusi gas alam. Oleh karena itu proyek pipa gas bumi dan pembangunan infrastruktur di luar pipa beserta peralatan pendukungnya menjadi tujuan pengembangan di PGN.

Minggu (14/7/2024) “Pengguna gas bumi juga akan semakin rendah aksesnya jika pembangunan infrastruktur gas bumi terus dilakukan di berbagai daerah,” kata Rosa, Minggu (14/7/2024). Proyek pipa untuk mendistribusikan gas dari Lapangan Natuna ke pasar lokal. PGN juga menyambut baik selesainya Proyek Jaringan Gas Cirebon-Semarang tahap kedua dan akan berkoordinasi dengan pemerintah untuk mendatangkan gas dari Jawa Timur ke Jawa Barat.

“Ada inisiatif bisnis baru untuk pengembangan pipa Sisem II, dimana kami akan membangun pipa suplai Tegel – Silakap yang panjangnya ±130 km ke Refinery Unit IV Silakap,” kata Rosa.

 

Pengembangan lainnya antara lain proyek infrastruktur gas di Kilang Tuban dan pembangunan jaringan pipa untuk mendukung pabrik pupuk di kawasan timur Indonesia. Tidak hanya di Pulau Jawa, sambungan pipa yang akan dilaksanakan adalah Pipa Dumai – Sei Mangkay, Pipa Durai – Balam, Pipa Durai – Petapahan, Pipa Bangkanai – Balikpapan, dan Pipa Bintuni – Fakfak dengan dukungan pemerintah dan APBN. Melalui cara-cara tersebut diharapkan dapat menutup kesenjangan sumber pasokan yang disebabkan oleh tidak tersambungnya infrastruktur pipa.

“PGN berkomitmen menjaga keamanan pasokan dengan menggunakan integrasi infrastruktur. Di sisi lain, kami sedang menyusun rencana strategis yang cocok untuk mengisi peluang bisnis di masa depan. Tentunya dengan memikirkan rencana properti yang jelas dan efektif,” ungkapnya. Rosa.

Sejalan dengan alokasi ke Pertamina, apa yang dilakukan PGN saat ini sejalan dengan upaya PGN dalam melakukan konsolidasi dan integrasi penggunaan jaringan pipa dan infrastruktur di luar gas.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D