dianrakyat.co.id, JAKARTA — Perusahaan kecerdasan buatan (AI) seperti OpenAI, Google, dan Meta telah menggunakan strategi kebingungan, menurut sebuah laporan baru. Ini merupakan upaya untuk mengamankan data berkualitas tinggi untuk pelatihan model AI.
OpenAI menyalin lebih dari satu juta jam video YouTube untuk menerapkan data tersebut guna melatih model bahasa besar (LLM) tercanggihnya, menurut laporan New York Times oleh Neowin pada Senin (4 Agustus 2024). GPT-4.
Seperti diberitakan, OpenAI telah mengembangkan model transkripsi audio Whisper untuk membantu perusahaan mengekstrak data dari video YouTube. The New York Times melaporkan bahwa OpenAI tahu bahwa metode ini mungkin harus diawasi, namun tetap melanjutkannya karena percaya bahwa ini adalah penggunaan wajar. Menariknya, pemilik YouTube, Google, dituduh melakukan hal serupa dengan model AI-nya, dan melanggar hak cipta pembuat konten.
Laporan New York Times menggemakan laporan di The Information, yang menyoroti bahwa OpenAi mengambil data dari video YouTube dan podcast untuk melatih dua sistem AI. Greg Brockman, presiden OpenAI, juga termasuk dalam tim tersebut, menurut laporan tersebut.
CEO YouTube Neil Mohan mengatakan kepada Bloomberg bahwa kebijakan perusahaan “tidak mengizinkan pengunduhan transkrip atau potongan video atau semacamnya, dan itu jelas merupakan pelanggaran terhadap persyaratan layanan kami.” Namun, ketika ditanya apakah data YouTube digunakan dalam Open AI, Mohan memberikan jawaban yang ambigu, dengan mengatakan, “Saya telah melihat laporan bahwa data tersebut mungkin digunakan atau tidak.” Saya tidak mempunyai informasi apa pun tentang diri saya. “
Laporan New York Times selanjutnya mengklaim bahwa beberapa orang di Google mengetahui praktik OpenAI dalam menyalin data YouTube tetapi tidak dapat melakukan apa pun karena Google menggunakan praktik yang sama untuk melatih model AI-nya. Namun, Google mengatakan kepada The New York Times bahwa pengambilan data video hanya dilakukan setelah pembuat video memberikan persetujuan.
Menurut laporan itu, Google akan “merevisi kebijakan privasinya” hingga Juni 2023 untuk memungkinkan pengguna mengakses Google Docs yang tersedia untuk umum, ulasan restoran di Google Maps, dan sumber daya online lainnya untuk mempelajari lebih lanjut tentang produk-produknya diminta untuk melakukannya. Anda dapat menggunakan .”