dianrakyat.co.id, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) berkomitmen semakin memperkuat pengembangan jaringan gas dalam negeri (jargas) untuk mendorong percepatan transisi energi. di hadapan Komisi) pada tahun 2060.
“Kedepannya Zargas akan berperan penting dalam transisi energi. Tentunya harus ada dukungan agar aset pipa gas dapat berfungsi dan berperan optimal dalam transisi energi,” kata Emma Sri Martini dalam rapat dengar pendapat ( RDP) dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta pada Selasa (2/7/2024).
Menurut Emma, hadirnya gas bumi yang dikelola Subholding Gas Pertamina yakni PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mendorong masyarakat untuk memanfaatkan gas bumi untuk keperluan rumah tangga. Selain itu, gas juga dimanfaatkan masyarakat untuk transportasi melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG).
Pertamina, lanjut Emma, telah menerima penyertaan modal negara (PMN) non tunai periode 2021 – 2023 berupa sarana dan prasarana Jargas dan SPBG dari 82 ruas Jargas, 1 paket infrastruktur pipa SPBG dan 1 SPBG.
“Dari sisi sambungan gas PMN, saat ini terdapat 426.385 sambungan rumah tangga (SRT) yang sebagian besar tersebar di Pulau Jawa dan sisanya di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua,” kata Emma.
UML menambahkan, PMN telah dimanfaatkan dengan baik dalam memberikan berbagai layanan energi kepada masyarakat dan hal ini berdampak pada peningkatan kinerja Pertamina.
Pertamina sebagai perusahaan terdepan di sektor transisi energi berkomitmen mendukung tujuan net zero emisi tahun 2060 dengan mendorong lebih banyak program yang berdampak langsung pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social and Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.