dianrakyat.co.id, Jakarta Penyebab penyakit kuning pada bayi masih belum diketahui banyak orang tua. Hal inilah yang terkadang membuat para orang tua panik saat mengetahui bayi baru lahir mengalami penyakit kuning di sekujur tubuhnya.
Padahal penyakit kuning merupakan hal yang normal terjadi pada bayi baru lahir. Biasanya penyakit kuning terjadi antara 2-3 hari setelah lahir. Penyakit kuning pada bayi biasanya terjadi karena kadar bilirubin dalam darah bayi terlalu tinggi.
Penyakit ini tidak berbahaya, namun bila tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan otak. Untuk itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui penyebab penyakit kuning pada bayi dan cara mengatasinya.
Berikut dianrakyat.co.id, Selasa (9/7/2019) merangkum beberapa sumber yang membahas penyakit kuning pada bayi. Mulai dari penyebab bayi kuning hingga cara mengatasinya. Penting bagi orang tua untuk mengetahui hal ini agar tidak panik saat memiliki bayi yang mengalami penyakit kuning.
Penyakit kuning atau dalam bahasa medis disebut penyakit kuning yang merupakan perubahan warna kulit dan mata bayi baru lahir menjadi kuning. Penyakit kuning sering terjadi pada bayi baru lahir, terutama bayi prematur dan bayi yang mengalami dehidrasi.
Penyakit kuning pada bayi bisa hilang dengan sendirinya atau dengan pengobatan ringan selama satu atau dua minggu. Selain itu, bisa juga memakan waktu hingga dua bulan jika dialami oleh bayi prematur. Meski demikian, penyakit kuning pada bayi juga bisa menjadi penyakit yang lebih serius, namun kasus ini masih jarang terjadi.
Penyakit kuning yang parah dan tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan otak yang disebut kernikterus. Hal ini dapat menyebabkan masalah serius seumur hidup.
Penyebab bayi kuning adalah karena darah bayi memiliki kelebihan bilirubin. Bilirubin adalah pigmen kuning dalam sel darah merah. Bilirubin adalah produk sampingan yang dibuat di dalam tubuh dengan memecah sel darah merah tua. Bilirubin akan dikeluarkan dari darah oleh hati dan pada akhirnya akan dikeluarkan oleh tubuh melalui tinja.
Saat hamil, hati ibu akan menyaring bilirubin dari darah di sekitar janin. Nah, setelah lahir, proses ini kemudian diambil alih oleh jantung bayi yang baru lahir.
Penyebab penyakit kuning pada bayi bisa terjadi karena organ hati bayi baru lahir masih belum sempurna sehingga memerlukan waktu untuk mengeluarkan bilirubin. Akibatnya, bilirubin ini menumpuk di dalam darah dan menimbulkan warna kuning pada permukaan kulit bayi.
Mengenai penyebab bayi kuning ini, ada kabar baik. Ya, sebagian besar kasus penyakit kuning setelah lahir sebenarnya akan hilang dengan sendirinya saat organ hati bayi sudah matang dan bayi mulai makan. Jika berfungsi dengan baik, maka dapat membantu bilirubin keluar dari tubuh bayi.
Kebanyakan penyakit kuning pada bayi baru lahir akan hilang dalam waktu 2-3 minggu. Namun bila kondisi ini berlangsung lebih dari 3 minggu, kemungkinan ada kondisi lain yang mendasari seperti ketidakcocokan sel darah, infeksi pembuluh darah, infeksi virus tertentu, kelainan enzim tertentu, dan kelainan membran sel darah merah.
Faktanya, bayi baru lahir sering mengalami mata dan wajah menguning. Jadi, Anda tidak perlu terlalu khawatir. Kondisi ini biasanya terlihat pada hari kedua atau ketiga setelah bayi lahir atau disebut dengan penyakit kuning fisiologis.
Namun jika penyakit kuning terjadi pada dada atau perut pada hari pertama kehidupan bayi, itu tandanya kadar bilirubin bayi lebih tinggi dari biasanya sehingga perlu berhati-hati.
Memang kadar bilirubin yang tinggi tidak menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Namun kadar bilirubin yang sangat tinggi atau terapi yang tidak efektif dapat menyebabkan gangguan pendengaran dan kerusakan otak pada bayi baru lahir. Hal ini lebih berisiko terjadi pada bayi yang lahir prematur atau prematur.
Kebanyakan bayi dengan penyakit kuning fisiologis tidak memerlukan terapi dan akan membaik dengan sendirinya. Namun jika penyakit kuning pada bayi menyebar hingga ke dada atau perut, dokter anak akan memeriksa kadar bilirubin bayi.
Keputusan menjalani terapi didasarkan pada kadar bilirubin dan kematangan bayi. Keputusan ini paling baik dibuat dengan bantuan dokter anak.
Tak hanya itu, pemberian ASI juga perlu dilakukan sesering mungkin (antara 8-12 kali sehari). Ini akan membantu bayi mengeluarkan bilirubin dari tubuhnya dan mencegahnya mengalami dehidrasi. Jika bayi tidak bisa minum ASI, berikan susu formula sebanyak 30-60 mililiter saja setiap 2-3 jam pada minggu pertama.
Jadi, bila kondisi bayi yang mengidap penyakit kuning semakin parah, bayi mungkin memerlukan terapi lain seperti fototerapi. Terapi jenis ini menggunakan cahaya untuk memblokir bilirubin dalam tubuh bayi.
Melalui fototerapi ini, bayi dibaringkan di tempat tidur khusus di bawah sinar spektrum biru hanya dengan menggunakan popok dan memakai kacamata pelindung khusus. Selimut khusus juga bisa diletakkan di bawah bayi.
Fototerapi biasanya memerlukan perawatan di rumah sakit dan bayi prematur mungkin memerlukan terapi yang lebih agresif dibandingkan bayi cukup bulan.
Bayi yang mengalami penyakit kuning saat lahir memang terlihat mengkhawatirkan, karena dari segi fisik kulitnya akan menguning. Namun jika Anda menyadari anak Anda menderita penyakit kuning, segera konsultasikan dengan dokter anak mengenai hal-hal yang perlu Anda ketahui dan lakukan.