0 0
Read Time:2 Minute, 31 Second

dianrakyat.co.id Techno – Dengan jumlah penduduk yang relatif besar, Indonesia mempunyai potensi besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Konsumsi rumah tangga yang tinggi menjadikan Indonesia sebagai target pasar yang menjanjikan. Untuk memaksimalkan potensi tersebut, pemberdayaan konsumen menjadi kuncinya, khususnya di sektor bisnis digital. Pemberdayaan konsumen sangat penting karena konsumen yang berdaya merupakan aset penting bagi pembangunan ekonomi. Konsumen yang cerdas memahami produk dan layanan yang mereka beli serta mengetahui dan melindungi hak-hak mereka sepanjang proses transaksi. Hal ini sangat penting di era digital ketika kontak fisik semakin berkurang. Konsumen yang Berdaya di Era Digital Wakil Direktur Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) Budi Primawan menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak untuk menciptakan konsumen yang berdaya. Menurutnya, kemudahan yang ditawarkan era digital sebaiknya Anda manfaatkan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan sebelum berbisnis. “Tentunya perlu duduk bersama dan mendiskusikan cara-cara untuk mewujudkan konsumen Indonesia yang berdaya,” kata Budi pada diskusi publik: Kebutuhan Mendesak Pemberdayaan Konsumen dalam Ekosistem Ekonomi Digital di Jakarta pada Rabu, 5 Juni 2024. Ia menjelaskan, konsumen yang memahami hak dan tanggung jawabnya, lebih siap untuk menjamin keamanan bisnis dan terhindar dari ancaman kejahatan dunia maya. Konsumen perlu yakin bahwa produk yang dibelinya memenuhi kebutuhannya dan aman dari penipuan. “Dengan begitu, konsumen akan memahami hak dan tanggung jawabnya dalam berbisnis. “Misalnya hak untuk menerima produk yang memenuhi kebutuhan, serta menjamin keamanan transaksi untuk menghindari risiko kejahatan siber,” jelas Direktur Daya Konsumen Sekjen PKTN Kementerian Perdagangan, Chandrini Mestika Dewi , menekankan pentingnya keterampilan digital bagi konsumen. Kegiatan edukasi dan informasi merupakan langkah penting untuk menyikapi perubahan pola bisnis yang semakin berbasis pada teknologi digital yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dan bisnis serta bergantung pada kerjasama yang baik antara konsumen, unit bisnis serta pemerintah untuk memberdayakan konsumen Indonesia,” Chandrini menjelaskan. Menurut Chandrini, pemberdayaan konsumen adalah tentang melindungi dan memastikan kelancaran usaha sehingga menciptakan permintaan pasar yang mendukung produk lokal dan memperkuat perekonomian nasional. “Konsumen yang dinamis ini akan menciptakan permintaan pasar seiring dengan pengembangan produk lokal yang berkualitas, sehingga pada akhirnya memperkuat perekonomian nasional,” tambah Rynek. Sementara itu, Farid Suharjo, Wakil Direktur Lazada Indonesia, mengakui bahwa “kematangan” pasar digital Indonesia merupakan tantangan yang kompleks. Banyak konsumen baru bisnis digital memerlukan waktu dan literasi yang baik untuk menggunakan teknologi digital secara efektif. Meski demikian, e-commerce dapat memfasilitasi transaksi yang aman dan efisien bagi konsumen dengan fitur dan layanannya. “Mungkin karena konsumen Indonesia masih tergolong baru dalam banyak aktivitas bisnis digital, sehingga mereka masih membutuhkan waktu dan keterampilan yang baik untuk menggunakannya.” teknologi digital efektif dan baik. “Meski begitu, keberadaan platform e-commerce dengan segala fitur dan layanannya harus memberikan banyak kemudahan bagi konsumen,” jelasnya, untuk menjawab tantangan tersebut, diperlukan kerja sama antara pemerintah, dunia usaha, dan konsumen untuk menciptakan ekonomi digital yang sehat dan stabil. ekosistem. Posisi konsumen yang semakin kuat dapat semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, sehingga menjadikan negara ini pemain utama di pasar dunia. Strategi PLN untuk mengoptimalkan layanan seluler antar pelanggan. Layanan mobile app PLN tidak hanya fokus pada pengaduan listrik saja. Sejauh ini, 40 juta pelanggan telah mengunduh aplikasi tersebut. dianrakyat.co.id.co.id 22 Juni 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D