0 0
Read Time:2 Minute, 18 Second

Jakarta – Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang terjadi pada leher rahim, bagian bawah rahim yang menghubungkan ke vagina berukuran sekitar 3 cm. Kanker serviks merupakan salah satu kanker yang paling banyak menyerang wanita di seluruh dunia, setelah kanker payudara.

Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Dokter Spesialis Kebidanan, Kandungan, Subspesialis Onkologi Ginekologi – Pondok Indah, Dr. Dr. Fitriyadi Kusuma, Sp. OG, Subsp. Saat diwawancarai media pada Senin, 22 April 2024, Onc mengatakan kanker serviks masih dalam tahap awal tanpa gejala yang jelas. Namun kanker serviks seringkali berkembang pada stadium lanjut sehingga deteksi dini sangatlah penting.

“Pada tahap pertama, tidak ada gejala, tidak ada gejala sama sekali. Kebanyakan hanya keluar sedikit dari vagina, sehingga tidak ada gejala apa pun, ujarnya dalam jumpa pers di kawasan Jakarta, Senin, 22 April 2024.

Dr Fitriyadi juga melanjutkan bahwa seorang wanita mungkin mengalami banyak gejala pada kanker serviks stadium lanjut.

“Kalau keputihan tak kunjung hilang, sakit punggung, sakit kencing, keluar darah saat berhubungan (hubungan seksual), minimal level dua,” ujarnya.

Menurutnya, pemeriksaan berkala sangat penting untuk mendeteksi perubahan prakanker pada leher rahim sebelum berubah menjadi kanker serviks.

Menurut data terakhir Kementerian Kesehatan di Indonesia, jumlah perempuan yang menderita kanker serviks sebanyak 36.633 jiwa. Angka tersebut mewakili angka kematian yang tinggi yaitu 21.003 kematian atau 19,1% dari seluruh kematian akibat kanker.

99% kasus kanker serviks disebabkan oleh faktor risiko kanker serviks

Faktor risiko kanker serviks atau kanker serviks yang perlu Anda ketahui antara lain: 1. Infeksi HPV yang persisten.

Dalam kebanyakan kasus, infeksi HPV akan hilang dengan sendirinya. Namun, terkadang infeksi HPV tidak kunjung hilang bahkan setelah bertahun-tahun. Ini disebut permanen, dan kondisi ini bisa berubah menjadi kanker serviks. Seks masih terlalu dini

Jika virus tersebut menyerang seorang wanita muda, HPV akan mudah menyerangnya karena leher rahimnya sudah matang atau sedang dalam perjalanan. Begitu banyak pasangan seksi

Jika seorang wanita melakukan poligami atau hubungan seks berlebihan, lambat laun penyakit ini akan muncul di tubuhnya. merokok

Jika seorang wanita terpapar HPV dan memiliki kebiasaan merokok aktif, maka ia berisiko terkena HPV. Imunitas rendah

HPV tidak bisa menyerang tubuh wanita yang memiliki daya tahan tubuh lemah. Minum pil KB

Penggunaan narkoba mempengaruhi kadar hormon tubuh. Dapat mengurangi atau meningkatkan risiko jenis kanker tertentu, seperti kanker serviks.7. Ulangi kehamilan

Sistem hormonal yang tidak stabil dan melemahnya kekebalan tubuh selama kehamilan meningkatkan risiko kanker serviks pada wanita yang telah hamil lebih dari 3 kali seumur hidupnya. Faktor genetik

Faktor genetik dapat menyebabkan kanker serviks. Stres ekstrem dan memiliki anggota keluarga yang mengidap kanker serviks meningkatkan risiko 2-3 kali lipat. Sebab, janji kekebalan tubuh terhadap HPV bisa diwariskan ke generasi berikutnya. Raja Charles yang didiagnosis mengidap kanker tampil di depan umum Raja Charles III dari Inggris tampil pertama kali di depan publik sejak didiagnosis mengidap kanker pada Selasa, 30 April 2024. dianrakyat.co.id.co.id 30 April 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D