0 0
Read Time:2 Minute, 18 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Menghadapi tantangan kesehatan global yang terus berkembang, termasuk munculnya penyakit baru dan meningkatnya prevalensi penyakit kronis, Indonesia perlu memperkuat sistem pelayanan kesehatannya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan angka kesakitan di Indonesia mengalami penurunan dari 15,38 persen pada tahun 2019 menjadi 13,04 persen pada tahun 2021, namun tetap diperlukan perhatian khusus untuk mencapai pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas di seluruh wilayah.

Penyakit kronis yang umum terjadi di Indonesia antara lain penyumbatan pembuluh darah, penyakit jantung, penyakit autoimun, kanker, dan stroke.

Faktor-faktor seperti gaya hidup yang tidak sehat berkontribusi terhadap meningkatnya kejadian beberapa penyakit tersebut, sehingga memerlukan respon sistem kesehatan dengan teknologi dan peralatan medis yang memadai.

Pasca pandemi, munculnya berbagai varian penyakit dengan gejala tambahan meningkatkan kebutuhan akan fasilitas kesehatan yang lebih lengkap dan tenaga medis yang lebih andal di Indonesia.

Fenomena ini menimbulkan lebih banyak harapan untuk kesembuhan dan pengobatan yang efektif.

 

 

Sementara itu, survei terbaru Kementerian Kesehatan RI menunjukkan adanya peningkatan signifikan jumlah warga Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri.

Data tahun 2024 menunjukkan jumlah ini meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2022, yang mencerminkan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di rumah.

Fenomena banyaknya masyarakat Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri pascapandemi menarik perhatian serius di bidang kesehatan.

Alasan utama yang mendorong tren ini adalah terbatasnya akses terhadap teknologi dan keahlian medis canggih yang belum tersedia secara luas di Indonesia, serta kurangnya kepercayaan terhadap kualitas layanan kesehatan dalam negeri.

Meskipun terdapat banyak fasilitas kesehatan berkualitas di Indonesia, persepsi mengenai standar layanan kesehatan yang lebih tinggi di luar negeri masih menjadi faktor utama.

 

 

Hal ini menunjukkan perlunya upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem kesehatan setempat.

Direktur Rumah Sakit Bethsaida, Dr Pitono Yap, mengatakan: “Alasan masyarakat lebih memilih berobat ke luar negeri tentu berbeda-beda. Bisa jadi karena mereka punya pengalaman buruk saat berobat di dalam negeri, sehingga kehilangan kepercayaan diri. Atau karena harganya yang mahal. terlalu tinggi, namun belum dirasa ada perubahan ke arah yang lebih baik.”

Lebih lanjut dikatakannya, bisa juga karena adanya kebutuhan khusus akan teknologi atau keahlian medis tertentu yang sulit dicapai di Indonesia.

Oleh karena itu, peningkatan kualitas pelayanan dari berbagai aspek seperti kenyamanan, teknologi, dan keahlian tenaga medis di fasilitas kesehatan menjadi sangat penting, ujarnya.

Dengan adanya fenomena tersebut maka fasilitas kesehatan di Indonesia semakin dituntut untuk memiliki peralatan kesehatan yang canggih, yang fungsinya dapat mendiagnosis penyakit dengan lebih akurat dan tepat, sehingga dapat memudahkan penanganan tenaga medis dalam memberikan langkah pengobatan kepada korban, dan pengobatan dapat dilakukan. . menjadikan kinerja lebih efisien dan efektif.

Selain peralatan medis yang lengkap, fasilitas kesehatan juga harus memiliki sarana dan prasarana yang bersih, nyaman dan aman, mengingat hal ini juga dapat mempercepat proses penyembuhan dan pengobatan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D