0 0
Read Time:3 Minute, 4 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Kekerasan dan perlawanan terhadap warga Gaza, Palestina yang dilakukan tentara Israel (IDF) di kamp pengungsian terus berlanjut.

Dalam upaya meningkatkan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, Palang Merah Indonesia (PMI) bekerja sama dengan organisasi bantuan lokal di Palestina terus memberikan bantuan kemanusiaan.

Hingga Rabu 19 Juni 2024, PMI telah mengirimkan 500 tenda untuk pengungsi di Gaza. Meski situasi terus memburuk, PMI sebagai bagian dari Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional terus memberikan layanan bantuan di Gaza dan zona konflik lainnya di Palestina.

PMI juga menyerukan pembukaan permanen akses kemanusiaan tanpa batas dari dan ke Jalur Gaza. Tujuannya tak lain untuk menjangkau para korban di mana pun mereka berada di zona konflik, termasuk di Gaza Utara.

Seluruh pintu masuk harus dibuka untuk menyelamatkan nyawa para pengungsi yang membutuhkan bantuan kebutuhan dasar seperti makanan, air, dan tempat penampungan darurat seperti tenda keluarga.

Direktur Jenderal PMI M. Jusuf Kalla menjelaskan, saat ini para pengungsi Palestina membutuhkan tempat penampungan sementara.

“Kebutuhan tenda keluarga sangat penting, melebihi kebutuhan pangan, air minum, dan sandang,” jelas pria yang akrab disapa JK itu dalam keterangan tertulis yang diperoleh Health dianrakyat.co.id, Rabu (19/6/2024). .

JK juga mengatakan, saat ini banyak pengungsi di Gaza yang terpaksa tidur di jalanan dan di luar ruangan. Bahkan, ada pula yang tidur di bawah reruntuhan bangunan yang runtuh. Situasi ini tidak baik dan berdampak pada keselamatan pengungsi.

“Kita masih harus mengupayakan agar masyarakat yang tinggal di pengungsian segera diberikan bantuan untuk kebutuhan para pengungsi, seperti makanan, air, dan tempat penampungan sementara seperti tenda keluarga.” Oleh karena itu, PMI dan – berharap semua pintu akan dibuka bagi bantuan yang masuk ke Gaza selamanya,” harap JK dari Tim Media PMI Pusat.

Selain itu, mantan wakil presiden Indonesia ini mengatakan, melindungi kehidupan warga Palestina yang menjadi korban perang jangka panjang adalah tanggung jawab semua orang.

Meskipun situasi di Gaza Palestina terus memburuk, bantuan kemanusiaan tidak akan berhenti dan akan terus berlanjut.

Saat ini, PMI bekerja sama dengan Bulan Sabit Merah Mesir, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) dan mitra lokal PMI untuk mempertahankan akses terhadap lebih banyak sumber daya. Ini termasuk makanan, tempat tinggal keluarga, pakaian, obat-obatan, perlengkapan kebersihan dan perlengkapan medis.

Kepala Kantor PMI Arifin Muh Hadi di Provinsi Ismailiyah mengungkapkan melalui telepon bahwa 500 tenda seberat 40 ton diangkut ke perbatasan Mesir-Gaza menggunakan tiga (tiga) truk.

Setiap tenda berukuran 4 x 4 meter dapat menampung 1 (satu) keluarga hingga maksimal 4 hingga 5 anggota keluarga.  

Tenda keluarga disiapkan dengan bantuan PMI, sehingga para pengungsi dapat membangun tendanya secara mandiri atau dengan bantuan Bulan Sabit Merah Mesir dan Palestina.

Pada Juni 2024, PMI sedang mempertimbangkan untuk membeli 500 stand lagi.

“Jadi setidaknya di akhir Juni ini kita berharap jumlah tenda yang diperuntukkan bagi pengungsi Palestina bisa mencapai 1.000 unit,” kata Arifin. 

Ia menambahkan, saat ini pintu masuk Gaza melalui penyeberangan Rafah belum dibuka. Namun berkat kerja sama Tim Logistik Bulan Sabit Merah Mesir, ada cara lain untuk melintasi perbatasan, yakni dengan melintasi Karam Abu Salem.

“Kami berharap 500 unit tenda bantuan WNI dari PMI ini bisa masuk ke Gaza melalui pintu Abu Salam.”

Saat ini, masih ada ribuan truk bantuan kemanusiaan yang mengantri untuk masuk ke Gaza.

Arifin mengatakan, “Atas nama Palang Merah Indonesia, kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada para donatur dan masyarakat Indonesia atas sumbangan dan bantuannya kepada saudara-saudara kita pengungsi Palestina melalui Palang Merah Indonesia.”

Direktur Pelayanan Medis Bulan Sabit Merah Mesir, Dr. Ahmad Meligi menegaskan kebutuhan hunian keluarga sangat mendesak. Lebih dari 310.000 tenda keluarga dibutuhkan untuk menyediakan tempat penampungan darurat bagi lebih dari 1,4 juta pengungsi.  

Dampak serangan IDF terhadap pengungsi Gaza mengakibatkan hancurnya tenda-tenda dan tempat penampungan darurat. 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D