dianrakyat.co.id, JAKARTA – Isu imunisasi anak masih menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen. Alasannya karena seorang ibu menjelaskan di jejaring sosial TikTok alasan dia memutuskan untuk berhenti memvaksinasi anaknya.
Video ini milik akun TikTok Mama KAL dan AR (@itsmealis23) dan kemudian diposting ke akun media sosial. Mengapa penangguhan vaksinasi itu normal? Tahukah kamu, influencer memang membuat video seperti ini kan?
Pemilik akun TikTok tersebut mengklaim vaksinasi tersebut justru menyebabkan putranya mengalami demam dan insomnia. Selain itu, terdapat efek samping vaksin DPT terbaru yang dapat menyebabkan kematian pada anak.
Imunisasi penting bagi seorang anak untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya agar terhindar dari penyakit. Vaksin biasanya diberikan untuk melindungi seseorang dari penyakit berbahaya dan seringkali kematian.
Berdasarkan pemberitaan Times of India pada Selasa (30/4/2024), Dr. Neha Rastogi Panda, konsultan penyakit menular di Fortis Memorial Research Institute, Gurugram, India, menulis bahwa anak-anak yang belum menerima vaksinasi lengkap tersebut yang tidak mendapatkan vaksinasi lebih besar kemungkinannya untuk tertular penyakit seperti hepatitis, tuberkulosis, batuk rejan, dan difteri.
Vaksin pada dasarnya mengandung mikroorganisme yang tidak aktif atau dilemahkan yang menyebabkan tubuh memicu respons imun. Vaksin yang lebih baru terkadang dirancang untuk menghasilkan antigen, bukan antigen sebenarnya.
Vaksinasi tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak, tetapi juga orang-orang rentan dan orang-orang di sekitar mereka yang belum menerima vaksinasi. Ini mencakup delapan penyakit: cacar air, difteri, influenza, hepatitis A, hepatitis B, Hib, HPV (human papillomavirus) dan campak.
Dr Panda juga menulis bahwa menunda atau melewatkan vaksinasi menimbulkan risiko langsung terhadap kesehatan anak. Penelitian menunjukkan bahwa penundaan vaksinasi meningkatkan kerentanan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin (VPD), sehingga menurunkan kekebalan pada tingkat individu dan populasi.
Penelitian menunjukkan hal itu