dianrakyat.co.id, Jakarta – Paylater, sebuah konsep dimana konsumen dapat membeli barang dan jasa tanpa membayar langsung pada saat transaksi, melainkan menunda pembayaran hingga tanggal jatuh tempo yang ditentukan. Hal ini membuat konsumen lebih leluasa dalam mengelola keuangannya, karena mereka bisa mendapatkan barang atau jasa yang mereka butuhkan tanpa harus segera membayar.
Di era dimana teknologi terus berkembang pesat, tren keuangan seperti layanan percontohan semakin populer di kalangan konsumen. Salah satu pemimpin dalam industri ini adalah Kredivo, sebuah platform keuangan yang memfasilitasi pembayaran sehat dengan konsep percontohan.
Kredivo tidak hanya mengubah cara masyarakat berbelanja online, namun juga memperkenalkan pendekatan edukasi inovatif untuk membantu masyarakat memahami dan menggunakan layanan dengan bijak.
Mengacu pada laporan “Menemukan Evolusi Keuangan Indonesia: Fintech Lending dan Adopsi PiLaiter” yang diluncurkan Populix, 55% responden menyatakan menggunakan PiLaiter, tercatat jumlah pengguna Crediva meningkat hingga 20 kali lipat dalam 5 tahun terakhir. Dengan total jumlah dan nilai transaksi juga meningkat hingga 58,59% (CAGR) dan 78,42% (CAGR) dalam 5 tahun terakhir.
Namun di sisi lain, masih banyak kesalahpahaman mengenai Pilote, sehingga Pilote sering dianggap sebagai pinjaman online “nanas” atau Fintech P2P lending, dibandingkan sebagai alat pembayaran. Situasi inilah yang mendorong Credivo untuk gencar mengedukasi masyarakat.
“Kami berharap literasi finansial dan popularitas Paylater semakin tumbuh seiring sehingga masyarakat bisa mendapatkan manfaat dan impact yang optimal dari akses yang diberikan layanan Paylater di Credivo,” ujar Indina Andamari selaku SVP Marketing dan Komunikasi Credivo saat ditemui diskusi media di Jakarta, seperti dikutip Kamis (21/2/2024).
Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital CELIOS, juga mengatakan bahwa edukasi mengenai penggunaan Paylater masih perlu ditingkatkan, terutama dalam memahami manfaat, tanggung jawab, dan risiko Paylater. Performa Paylater juga bergantung pada penggunaannya.
“Jika digunakan secara bijak, Paylater dapat membantu mengatur arus kas dan memenuhi berbagai kebutuhan. Namun penggunaan Paylater dapat menimbulkan dampak negatif, antara lain potensi kredit macet dan penurunan skor kredit. Akibatnya, pengguna tidak dapat mengakses layanan pembiayaan dari Lainnya Lembaga Jasa Keuangan.” katanya.
Lalu hal apa saja yang harus diperhatikan pengguna untuk mengoptimalkan manfaatnya?
Pilot? Berikut beberapa tips penting dari kredit: jadikanlah sebagai alat pembayaran, bukan sebagai alat hutang
Paylater bukanlah suatu bentuk sumber dana atau pinjaman tambahan seperti fintech p2p lending atau pinjaman online. Sebaliknya, Paylater merupakan layanan keuangan digital yang memungkinkan pengguna melakukan pembelian tanpa membayar secara langsung, sehingga membantu mereka mengelola arus kas dan mengalokasikan uang untuk kebutuhan lain. Waspadai kemungkinan finansial
Sebelum menggunakan Paylater, penting bagi pengguna untuk memiliki pemahaman yang jelas tentang kemampuan keuangan mereka, termasuk pendapatan dan pengeluaran bulanan, serta apakah mereka memiliki cukup uang untuk membayar tagihan Paylater dalam waktu yang ditentukan tanpa beban keuangan yang tidak semestinya.
Paylater membebankan bunga sebagai biaya keterlambatan pembayaran, dan biaya layanan sebagai biaya pengembangan layanan penyedia Paylater. Oleh karena itu, pengguna sebaiknya membaca syarat dan ketentuan serta perjanjian pinjaman dengan memperhitungkan bunga dan biaya layanan, serta total tagihan saat menggunakan Paylater. Memenuhi kebutuhan berdasarkan keseimbangan prioritas
Paylater dirancang sebagai layanan keuangan yang membantu pengguna memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari. Namun, penting bagi pengguna untuk memastikan penggunaan Paylater tetap fokus pada kebutuhan sesuai skala prioritas. Penggunaan Paylater tanpa memperhitungkan keseimbangan prioritas kebutuhan dan hanya berdasarkan keinginan dapat menimbulkan perilaku konsumen yang tidak sehat.
Sejauh ini Kredivo telah melaksanakan berbagai inisiatif edukasi, termasuk kampanye kreatif seperti #AutoMikir dan GenerasiDjempolan yang berhasil menyasar ribuan orang di puluhan kota di Indonesia. Dalam waktu dekat, Kredivo akan meluncurkan kampanye khusus edukasi mengenai aspek positif dan negatif penggunaan Paylater. Sementara itu, di sisi produksi, Kredivo terus menerapkan praktik peminjaman yang bertanggung jawab, melakukan seleksi ketat terhadap calon pengguna, dan memberikan limit kredit yang sesuai dengan kemampuan membayar masing-masing pengguna. Kami optimis dengan dukungan edukasi yang baik, Paylater dapat terus berkembang menjadi solusi pembayaran digital favorit masyarakat di masa depan,” tambah Indina.