0 0
Read Time:2 Minute, 2 Second

dianrakyat.co.id, JAKARTA – Indonesia dinilai berisiko jika menghentikan aktivitas perdagangan atau ekspor-impor dengan Israel, meski nilai transaksinya sangat kecil. Hal ini terkait dengan “reaksi balik” terhadap aktivitas perdagangan Indonesia yang luas dengan negara-negara kuat.

“Ada risikonya, ada ketakutan Israel akan melobi negara-negara yang membantu Indonesia, seperti China. Itu menyakitkan. “Israel dan China dekat,” kata pengamat Trubus Rahardiansyah dari Universitas Trisakti kepada Republik, Selasa (16/07/2024).

Menurutnya, karena kedekatannya tersebut, Israel berpotensi melakukan upaya lobi terhadap China yang dapat berdampak pada melambatnya atau terhentinya aktivitas bisnis dengan Indonesia. Hal ini merupakan upaya pembalasan terhadap tindakan Indonesia yang menghentikan aktivitas bisnis dengan Israel.

Selain Negeri Panda, risiko juga bisa muncul jika Israel melobi negara adidaya lain yang bekerja sama dengannya. Misalnya Amerika Serikat (AS) dan Eropa. “Indonesia juga dihadapkan pada kepentingan Amerika dan Eropa, itu yang perlu kita lihat dulu. “Kenapa pemerintah selama ini ragu-ragu dalam tanda kutip? Di situlah letak permasalahannya,” kata Trubus.  

Adanya kegiatan bisnis dengan Israel dapat dianggap hanya sekedar formalitas karena Indonesia menganut kebijakan bebas aktif. Sebagai negara terbuka, aktivitas bisnis dengan negara Zionis tersebut terus berlanjut hingga saat ini, meski nilai transaksinya sangat minim. 

“Kalau terlalu antipati, kita tidak bisa melakukan itu, padahal negara-negara Timur Tengah masih punya hubungan dengan Israel yang mengklaim banyak produknya masih berasal dari Israel,” ujarnya.

Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Juni 2024 menyebutkan masih adanya impor barang dari Israel ke Indonesia. Impor barang dari Israel pada Juni 2024 tercatat sebesar USD 2,76 juta atau sekitar Rp 44,62 miliar (kurs Rp 16.170 per dolar AS).

Jumlah ini turun 53,7 persen bulan ke bulan dari $5,97 juta pada Mei 2024. Sementara itu, nilai ini naik 82,7 persen tahun ke tahun dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi $1,51 juta.

Angka impor Israel sebenarnya tidak seberapa dibandingkan total impor barang Indonesia per Juni 2024. BPS mencatat total impor Indonesia pada Juni 2024 sebesar $18,45 miliar atau sekitar $298 triliun. Artinya, impor barang dari Israel hanya menyumbang 0,015 persen dari total impor.

“Impor dari Israel sangat kecil dibandingkan total impor, turun 54 persen dari bulan lalu.” (15/07/2024).

Barang utama yang diimpor dari Israel adalah mesin atau peralatan listrik dan bagiannya (HS 85), peralatan optik, fotografi, sinematografi dan medis (HS 90) dan mesin atau peralatan mekanik dan bagiannya (HS 84). Kemudian perkakas dan perlengkapan logam (GS 82), serta bahan baku kimia organik (GS 29). 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D