0 0
Read Time:1 Minute, 34 Second

JAKARTA – Yudha Arfandi, tersangka kematian Dante, putra Tamara Tyasmara dan Angger Dimas, baru saja menjalani rekonstruksi atau reka ulang adegan kejadian tersebut.

Setelah peristiwa kematian Dante direkonstruksi, terungkap pengakuan mencurigakan Judah Arfandi adalah soal melihat sekeliling Dante sebelum menjatuhkannya ke kolam renang. Gulir ke bawah untuk melihat artikel selengkapnya.

Awalnya beredar spekulasi, tindakan mantan pacar Tamara Tiasmara yang memeriksa sekeliling dengan melihat ke kiri dan ke kanan itu terkait pengawasan area yang tertutup kamera keamanan (CCTV) di kolam renang. Namun klaim tersebut dibantah kuasa hukum Yudha, Efriandi.

Efriandi menjelaskan, Yudha mengambil langkah tersebut karena kegiatan latihan renang yang diadakan di lokasi yang sama menarik perhatiannya. Ia mendengar kegiatan tersebut dan ingin mengajarkannya kepada Dante.

Kuasa hukum Judah Arfandi, Epriandi mengatakan, “Menurut pengakuan tersangka dalam pemeriksaan, dia menoleh ke kiri dan mendengar teriakan pelatih. Ada juga latihan renang di dekatnya, sehingga dia tertarik menyaksikan kegiatan tersebut.” Kamis 29 Februari 2024 Kutipan dianrakyat.co.id.

Pengacaranya pun mengungkapkan, pernyataan tersebut telah disampaikan kepada tim penyidik ​​saat pemeriksaan terhadap Yehuda. Ia menambahkan, penyidik ​​mengamati aktivitas suara keras di kolam tersebut.

“Penyidik ​​tidak melihat CCTV, tapi melihat adanya aktivitas bising lainnya di kolam tersebut,” kata Efriandi.

Ia menambahkan, “Dari hasil pemeriksaan dipastikan hal tersebut bukan untuk keperluan menonton CCTV, melainkan untuk kegiatan edukasi yang masyarakat hanya bisa menonton karena suaranya sangat keras sehingga mengganggu konsentrasi.” , “Itu berbeda dari apa yang saya lihat di CCTV sebelumnya.” .

Pengacara Yudha membantah klaim kliennya sengaja mencekik Dante. Menurut Efriandi, gerakan ini merupakan bagian dari latihan pernapasan untuk mengatasi rasa takut dan panik terkait air.

Polisi menanyai 13 saksi atas kejadian kematian tersebut dan berkata, “Selama penyelidikan, terungkap bahwa mereka telah dilatih untuk tidak panik dan tidak takut air dalam lingkup pelatihan pernapasan.” dikatakan. AKBP Bintoro, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan di Polres Manado di Mampang, Jakarta Selatan, mengaku pihaknya tengah menyelidiki 13 orang terkait tewasnya anggota Satlantas Polres Manado. dianrakyat.co.id.co.id 26 April 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D