dianrakyat.co.id, Jakarta – Kendaraan listrik memiliki emisi yang rendah. Namun ternyata melihat sumber bahan bakarnya saja tidak cukup untuk menentukan mobil mana yang ramah lingkungan.
Dewan Amerika untuk Ekonomi Hemat Energi (ACEEE) baru-baru ini merilis peringkat “Mobil Ramah Lingkungan” tahun 2024 untuk kendaraan paling ramah lingkungan, dengan kendaraan listrik berada di peringkat kesembilan dari bawah.
Hibrida plug-in dengan sistem pembakaran internal menduduki puncak daftar mobil paling ramah lingkungan. Sejak itu, empat kendaraan listrik lagi masuk lima besar.
Penilaian ini didasarkan pada empat metrik: emisi, penghematan bahan bakar, dan massa kendaraan, ditambah metrik tambahan massa dan komposisi baterai untuk mengevaluasi kendaraan hibrida dan plug-in.
Data penghematan bahan bakar digunakan untuk menghitung emisi gas rumah kaca, standar emisi bahan bakar, dan aspek emisi kendaraan lainnya yang terkait dengan tingkat konsumsi bahan bakar pada kendaraan bermesin pembakaran internal atau konsumsi energi pada kendaraan listrik.
Selain itu, data kualitas kendaraan dan baterai digunakan sebagai dasar untuk memperkirakan dampak produksi dan pembuangan.
Model Peringkat Hijau Teratas Powertrain Skor Hijau Perkiraan Biaya Bahan Bakar ($)* 1 Rp. Toyota Prius Prime SE PHEV 71 $8,323,709 2 Lexus RZ 300e EV 67 $651 Rp 11,753,895 4 Nissan Leaf EV 66 741 Rs. 11.659.486 Rp. Toyota bZ4X EV 64 $689 Rs 867 8 Hyundai Kona Electric EV 63 $695 Rs 10.935 9 Toyota Camry LE Gas Hybrid 63 $907 Rs. 14.271.463 Rp. 10 Kia EV6 EV 63.689 Rs 11.596.916
Sumber: ACEEE |. *1500 mil (2414 km)
Pada peringkat pertama tahun 2024, Toyota Prius SE dan PHEV kembali menduduki peringkat tinggi yakni peringkat 71. Alat tubuh yang sangat efektif dengan pri mjolm memenangkan penghargaan ini untuk ketiga kalinya. Biaya bahan bakar tahunan juga tampaknya paling ekonomis.
Sedangkan kendaraan dengan peringkat terburuk di ACEEE GreenerCars adalah mobil bermesin pembakaran konvensional dengan skor berkisar antara 20-30 poin. Daftar tersebut mencakup 7 SUV, 3 truk, 1 mobil sport, dan 1 sedan.
Hal yang paling menonjol dalam daftar ini adalah munculnya kendaraan listrik. Tidak semua kendaraan listrik mendapat nilai tinggi pada peringkat ini. Kendaraan listrik masuk dalam daftar untuk pertama kalinya.
GMC Hummer EV, SUV elektrik berbodi maksimal dengan bobot 9.000 pon (4.082,33 kg), menempati peringkat kesembilan. Padahal, dengan rating tersebut, Hummer EV masih belum ramah lingkungan seperti Chevrolet Corvette Z06.
Meskipun kendaraan listrik menghasilkan lebih sedikit emisi dibandingkan model bensin berukuran serupa, rendahnya peringkat Hummer menunjukkan bahwa ukuran dan efisiensi merupakan faktor penting dalam dampak kendaraan terhadap lingkungan, bukan hanya sumber bahan bakarnya.
Mobil Peringkat Terburuk Harga Powertrain Perkiraan Biaya Bahan Bakar Tahunan (USD)* 1 Mercedes-Benz AMG G63 Gas 20 $4,242 66,782,233 Rp. 0 Raptor R Gas 24 $3,777 Rp 59,461,691 4 Cadillac Escalade V Gas 26 3,388 Rp. 5 Dodge Durango SRT Gas 26 Rs 3,332 Rs 52,456,011 Rs 1,322,508 7 Jeep Grand Wagoneer 4×4 Bensin 2 8 $3,058 Rs 48,142,402 8 Mercedes-Benz G550 Bensin 28 $3,186 Rs 50 157 Rs 518. 9 GMC Hummer EV EV 29 Rs 1.746. 27.487.453 10 GMC Sierra Gas $29 3.069 Chevet Rs. 44 Rp. 14.861.487 12 Mercedes-Benz Maybach S680 Bensin 30.737 Rs 11 602.665
Sumber: ACEEE |. *1500 mil (2414 km)
ACEE menyadari bahwa janji kendaraan listrik ramah lingkungan dan hibrida plug-in tidak menjangkau sebagian pengemudi karena kurangnya fasilitas pengisian daya yang memadai.
Selain itu, peneliti senior ACEEE Peter Hueter mengatakan ketersediaan kendaraan listrik juga penting untuk memungkinkan pilihan transportasi ramah lingkungan.
“Ketika para pembuat mobil beralih dari kendaraan bertenaga bensin, penting untuk terus memperluas jangkauan kendaraan listrik yang terjangkau dengan cepat sehingga pengemudi dengan rentang pendapatan yang lebih luas dapat menikmati manfaat dari kendaraan listrik. “Untuk pengisian daya saat ini Bagi pengemudi yang kebutuhannya tidak dapat dipenuhi dipenuhi oleh infrastruktur, terdapat banyak pilihan hibrida yang efisien dan terjangkau,” kata Peter Hüter.