0 0
Read Time:3 Minute, 26 Second

dianrakyat.co.id Edukasi – DNA kuno yang konon berasal dari tubuh bangsa Israel kuno baru-baru ini ditemukan untuk pertama kalinya.

Haaretz melaporkan, Senin 6 November 2023, mereka (Israel) diyakini hidup pada periode Kuil Pertama, yang terkait dengan penemuan Holy Grail yang merupakan studi tentang peradaban yang hilang ini, sebuah makam keluarga Zaman Besi. Ditemukan di dekat Yerusalem.

Sumber yang sama mengatakan para peneliti, termasuk ahli genetika dan arkeolog, bekerja sama untuk mengekstraksi materi genetik dari kedua individu tersebut. Ukuran sampel yang kecil mungkin tidak memberikan data yang lengkap.

Di sisi lain, hal ini tampaknya membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut terhadap pertanyaan-pertanyaan lama tentang asal-usul orang Israel kuno, hubungan mereka dengan penduduk awal di wilayah Syam, dan hubungan mereka dengan orang Yahudi modern.

Hasil awal penggalian dan analisis DNA dipresentasikan pada konferensi penemuan arkeologi baru-baru ini di dan sekitar Yerusalem. Namun pertemuan tersebut ditunda karena ketegangan yang masih berlangsung antara Israel dan Palestina.

Pada tahun 2018, Unit Pencegahan Pencurian Otoritas Barang Antik Israel menemukan sebuah makam di desa Abu Ghosh, terletak 15 kilometer sebelah barat Yerusalem, dekat pemukiman bersejarah Kiryat Yarim.

Meski hanya sebagian makam yang tersisa, para arkeolog mengatakan mereka menemukan sekitar 150 benda keramik, termasuk lampu, guci, dan mangkuk, serta sisa-sisa setidaknya sepuluh orang yang tidak terorganisir. Ada enam orang dewasa dan empat anak-anak di kuburan.

Menurut sejarah alkitabiah, makam ini telah digunakan sejak lama. Diperkirakan berasal dari tahun 750 dan 650 SM berdasarkan sifat tembikar yang ditemukan pada barang pemakaman. Ini menempatkannya pada akhir Zaman Besi atau akhir periode Kuil Pertama.

Finkelstein, arkeolog dari Universitas Tel Aviv dan Universitas Haifa Israel, mengatakan makam tersebut merupakan penemuan penting karena jarang ditemukan. Mereka biasanya menemukan yang berasal dari periode yang lebih baru dan mendekati jatuhnya Yerusalem dan tahun 586 SM.

Bersama Prof. David Reich, ahli genetika dari Harvard University, dan ahli matematika dr. Arishas, ​​​​Finkelstein memulai pencarian untuk mengekstrak DNA dari orang-orang yang dimakamkan di makam Cary Salem.

Para ilmuwan telah menemukan beberapa bukti tidak langsung terkait asal usul genetik orang Israel dengan melihat DNA orang Yahudi modern dan orang Kanaan Zaman Perunggu. Namun, akses langsung terhadap DNA Israel kuno dan seluruh informasi yang dikandungnya masih menjadi misteri bagi para peneliti.

Peneliti memperoleh informasi genetik dari tulang dua orang yang dikuburkan di Kiryat Salem. Identitas budaya penduduknya tidak pasti karena tidak ditemukan prasasti Ibrani kuno. Namun, tembikar dan kedekatan mereka dengan Yerusalem menunjukkan bahwa mereka mungkin adalah orang Ibrani kuno.

Berdasarkan penggalian terkini, penguasaan Kiryat Yarim oleh Kerajaan Yehuda atau Israel masih menjadi perdebatan. Data genetik memberikan wawasan pertama dalam memahami sejarah orang-orang Ibrani kuno selama periode Bait Suci Pertama, dengan fokus pada kromosom Y dan DNA mitokondria, sementara data genom tambahan akan dipublikasikan dalam publikasi ilmiah di masa depan.

Hasil genetik awal menunjukkan bahwa kromosom Y pria Keryat Yarim tergolong haploid J2, berasal dari Kaukasus atau Anatolia Timur.

Para peneliti sebelumnya telah menunjukkan bahwa orang Kanaan berkerabat dengan populasi Yahudi dan Arab saat ini. Migrasi orang Kanaan ini dimulai sekitar tahun 2900-2500 SM, di bawah pengaruh Anatolia dan Kaukasus, dan berlanjut hingga Zaman Perunggu Tengah.

Kesamaan genetik antara orang-orang pada periode Bait Suci Pertama dan orang Kanaan menunjukkan adanya nenek moyang yang sama. Hal ini mungkin menunjukkan bahwa orang Ibrani kuno adalah keturunan orang Kanaan, sehingga menantang tradisi alkitabiah tentang konflik antara kedua kelompok tersebut.

Bukti arkeologis dan temuan genetik menunjukkan bahwa bangsa Israel muncul dari bangsa Kanaan melalui proses pembentukan identitas yang bertahap.

Perubahan ini dimulai pada akhir Zaman Perunggu pada abad ke-12 SM, ketika kekosongan kekuasaan menyebabkan terbentuknya identitas budaya di wilayah tersebut, termasuk Yudaisme dan Israel.

Analisis DNA mitokondria mengungkapkan haploid berbeda dari Keryat Yarum dari dua individu, satu berasal dari Anatolia atau Levant, dan yang lainnya mungkin terkait dengan Mediterania atau Timur Tengah, menunjukkan asal usul leluhur yang berbeda.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan signifikansi temuan ini dan implikasinya terhadap pemahaman asal usul Israel kuno. (Taja Aurora Bianca) PBB: Dibutuhkan waktu 80 tahun untuk membangun kembali rumah-rumah yang hancur di Gaza PBB mengatakan dibutuhkan waktu 80 tahun untuk membangun kembali rumah-rumah di Jalur Gaza. dianrakyat.co.id.co.id 3 Mei 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D