JAKARTA – Kinerja Pertamina pada masa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) diyakini berada pada jalur yang tepat. Dalam konteks ini, Tawhid Ahmad, Ekonom Senior Institute for Economic and Financial Development (INDEF) optimis kinerja energi BUMN dapat terus membaik di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subanto, termasuk upaya mencapai kemandirian energi.
“Itu cara yang benar dari sudut pandang dan tanggung jawab perusahaan, tidak diragukan lagi. Dari hulu hingga hilir, Pertamina tidak ada masalah. Karena itu, saya yakin kita mampu meningkatkan kinerja dan memenuhi kebutuhan masyarakat. “Tentu saja, harus ada insentif berupa regulasi dan insentif dari pemerintahan baru,” kata Tauhid kepada media, baru-baru ini.
Tauhid mengatakan, upaya Pertamina dalam menjalankan perannya sebagai BUMN energi sangat baik. Antara lain menyumbang 69% terhadap produksi minyak dan 34% terhadap produksi gas nasional. Begitu pula dari sisi kinerja perekonomian, ada kemungkinan peningkatan produksi sebesar 17 persen pada tahun 2023 dibandingkan tahun lalu.
Senada dengan itu, Tauhid meyakini kinerja Pertamina dan BUNA akan semakin meningkat dengan adanya tambahan dukungan dari pemerintahan Prabowo ke depan. Karena Pertamina punya kapasitas untuk menjalankan tugasnya, ujarnya.
Menurut Tauhid, dukungan tersebut bisa berupa regulasi atau insentif lainnya, termasuk biaya. Misalnya pemotongan dividen agar dana yang ada bisa dialokasikan ke bidang-bidang di atas. Melalui pengalihan ini, diharapkan Pertamina dapat meningkatkan aktivitas seperti eksplorasi dan eksploitasi.
Ia meyakini hal ini akan semakin mengurangi ketergantungan impor di masa depan. Hal ini termasuk menetapkan program alternatif untuk mengurangi impor bahan bakar non-diesel seperti Pertalite dan Pertamax. Jika hal ini terjadi, Tauhid yakin impor akan berkurang dan mendukung upaya Pertamina selama ini.
“Selain mengurangi impor, Pertamina sudah menerapkan program Biodiesel B50,” tambah Tauhid.
Selain mengurangi ketergantungan terhadap impor, program pertukaran energi seperti biodiesel juga berperan dalam penurunan emisi, dengan tujuan mencapai net zero emisi (NZE) pada tahun 2060. Untuk itu, Tauhid pun berharap dapat terus mendorong Pertamina dan BUMN lainnya untuk lebih mengembangkan energi bersih. Ia juga mengatakan pemanfaatan energi bersih baru 12-13 persen.