0 0
Read Time:2 Minute, 58 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Pasar saham di kawasan Asia Pasifik berada di zona hijau pada Senin 29 April 2024 seiring para pedagang menunggu hasil pertemuan Federal Reserve (The Fed) minggu ini pasca penurunan suku bunga di Amerika Serikat. lebih rendah dari yang diharapkan. .

Di Asia, Indeks Manajer Pembelian Tiongkok untuk bulan April diperkirakan akan dirilis pada hari Selasa, 30 April 2024 sebelum libur Hari Buruh, bersamaan dengan produksi pabrik dan penjualan ritel Jepang untuk bulan Maret 2024.

Menurut CNBC International, pada Senin (29/4/2024) Saham Australia S&P/ASX 200 menguat 0,55%, memulihkan kerugian pada Jumat 26 April 2024.

Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,63%, dan indeks saham kecil Kosdaq naik 0,94%. Saat ini, Hang Seng futures Hong Kong berada di level 17,621, mengindikasikan pembukaan yang lemah dibandingkan penutupan HSI di level 17,651.15.

Kemudian, indeks Nikkei 225 ditutup pada level 37.934,76 pada pekan lalu. Di Jepang, pasar saham masih tutup untuk hari libur nasional pada Senin 29 April 2024.

Yen Jepang tampak melemah hingga 158,43 terhadap dolar AS. itu. Dolar (USD), menyentuh titik terendah baru dalam 34 tahun.

Pada hari Jumat, 26 April 2024, Bank of Japan mempertahankan suku bunganya pada akhir pertemuan kebijakan moneternya dan mengatakan akan terus membeli obligasi sejalan dengan keputusannya pada bulan Maret 2024.

Gubernur BOJ Kazuo Ueda mengatakan pada saat itu bahwa jika pergerakan yen mempengaruhi perekonomian Jepang, masalah tersebut bisa menjadi alasan untuk mengubah kebijakan.

Sementara itu di Amerika Serikat, saham-saham Wall Street, khususnya indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite mencatatkan pekan terbaiknya sejak November 2023, sementara saham-saham perusahaan teknologi besar menguat didorong oleh laba yang kuat.

S&P 500 naik 1,02%, sedangkan Nasdaq yang padat teknologi melonjak 2,03%, menandai sesi terbaiknya sejak Februari 2024. Dow Jones Industrial Average juga naik 0,4%.

Pasar Asia-Pasifik mengambil jeda setelah perdagangan dua hari berturut-turut, dengan Wall Street menantikan data produk domestik bruto (PDB) pertama dari AS.

Dikutip CNBC, Kamis (25/4/2024), Di Asia, investor akan mencermati pertumbuhan PDB Korea Selatan pada kuartal pertama sebesar 3,4% YoY, yang merupakan pertumbuhan kuartalan tertinggi sejak kuartal keempat tahun 2021.

Secara terpisah, Bank of Japan akan memulai pertemuan kebijakan moneternya pada hari Kamis karena investor mengamati tindakan terhadap pelemahan yen. Yen melewati 155 terhadap dolar AS pada hari Rabu.

Nikkei 225 Jepang turun 1,8%, sedangkan Topix turun 1,4%. Yen melampaui 155 terhadap greenback, diperdagangkan pada 155,41.

Korea Selatan

Kospi Korea Selatan juga turun 1,12%, sedangkan Kosdaq yang berkapitalisasi lebih kecil turun 0,36%.

Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,45%, sedangkan CSI 300 Tiongkok turun 0,4%.

Pasar di Australia dan Selandia Baru tutup untuk liburan ini.

Semalam di AS Di AS, ketiga indeks menguat karena ketakutan terhadap suku bunga mengurangi minat investor yang kuat.

Imbal hasil Treasury naik, memberikan tekanan pada saham. Selama kenaikan sektor ini, imbal hasil Treasury 10-tahun berada di level 4,67%, sedangkan imbal hasil Treasury dua-tahun berada di level 4,95%.

S&P 500 menambah kenaikan 0,02%, sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 0,11%. Nasdaq Composite naik 0,1%.

Yen Jepang berusaha mencapai titik terendah dalam 34 tahun ketika rapat bank sentral dimulai pada 155 terhadap dolar AS.

Mata uang terakhir diperdagangkan pada 155,37 melawan penguatan greenback.

Pejabat Jepang telah mengakui pelemahan yen selama hampir sebulan namun investor menunggu langkah yang jelas untuk membendung penurunan mata uang tersebut.

Keputusan kebijakan moneter Bank of Japan pada hari Jumat akan diawasi dengan ketat untuk mengetahui indikasi pelemahan yen dan ekspektasi inflasi.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D