JAKARTA – Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI) kerap gagal dalam misinya menemukan makhluk luar angkasa. Hal ini mendorong para peneliti untuk mencari cara lain untuk mendeteksi tanda-tanda kehidupan di luar bumi.
Salah satu caranya adalah dengan mempelajari bagaimana hewan berinteraksi di Bumi. Paus bungkuk merupakan hewan yang paling banyak diteliti karena mampu mengeluarkan berbagai macam suara, termasuk musik.
Peneliti SETI percaya bahwa suara paus bungkuk mungkin merupakan alat komunikasi dengan alien.
Dengan harapan tersebut, SETI tahun ini meluncurkan proyek baru bernama “Project Cetacean” untuk mempelajari komunikasi paus bungkuk menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Mereka berharap kecerdasan buatan dapat membantu mereka memahami arti suara paus bungkuk dan cara berkomunikasi dengan hewan terbesar di Bumi.
Meskipun Project Cetacean masih dalam tahap awal, para peneliti mengatakan mereka telah memperoleh beberapa sampel suara dari paus bungkuk, dan suara tersebut memiliki arti tertentu.
Salah satu pola suara disebut “lagu”, yang merupakan rangkaian suara kompleks yang dinyanyikan paus bungkuk jantan untuk menarik perhatian betina.
Proyek ini diharapkan dapat mengubah cara pandang orang terhadap alien. Jika peneliti berhasil berkomunikasi dengan paus bungkuk, kemungkinan besar terjadi komunikasi antarspesies dengan alien.
Jika peneliti memahami cara paus bungkuk berkomunikasi, mereka dapat menggunakan pengetahuan tersebut untuk mengembangkan cara baru melacak alien.
Hal ini membantu para peneliti menemukan tanda-tanda kehidupan di luar bumi. Menemukan sistem komunikasi yang kompleks di luar Bumi bisa menjadi tanda adanya kehidupan di luar sana.
Sementara itu, komunikasi merupakan hal mendasar dalam kehidupan, dan mempelajari komunikasi paus bungkuk dapat memberikan wawasan baru tentang alam semesta. Para ilmuwan selangkah lebih dekat untuk menemukan alien, dengan penelitian menunjukkan bahwa para ilmuwan hanya membutuhkan satu es batu untuk menemukan alien di Enceladus. dianrakyat.co.id.co.id, 26 Maret 2024