0 0
Read Time:2 Minute, 13 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Usai libur panjang di penghujung tahun, ada baiknya melakukan pemeriksaan kesehatan atau pemeriksaan kesehatan. Dr. Luciana Sutanto MS SP.GK, ahli gizi klinis Universitas Indonesia, mengatakan hal itu untuk mengevaluasi berat badan serta kadar lemak dan gula darah setelah libur panjang akhir tahun.

“Bagaimana cara memeriksa kadar lemak dalam darah kita, gula darah kita dan hal-hal terkait lainnya, misalnya menimbang badan atau mengukur apakah lingkar pinggang Anda besar atau melebihi berat badan yang sehat- Mari kita lihat berapa kilo yang bertambah atau gemuk, kata Luciana, Selasa, dilansir Antara.

Makan terlalu banyak saat libur Natal dan Tahun Baru seringkali menyebabkan penambahan berat badan dan peningkatan kolesterol, kata Luciana.

Saat hari libur terjadi penundaan aktivitas fisik untuk mendapatkan energi dan disertai konsumsi makanan yang berlebihan. Hal ini akan meningkatkan lingkar perut. Oleh karena itu penting untuk memantau dan mengevaluasi pertambahan berat badan serta membiasakan diri memeriksakan kesehatan secara mandiri dan melalui pemeriksaan laboratorium.

“Kalau berat badan bertambah tapi kita olah raga, lingkar perut tidak bertambah, berat badan bertambah dan otot terbentuk. Saat keluar berlibur, otot mungkin bertambah, tapi saat kita masuk mobil. Berjalan, duduk, berbicara , menjadi. gemuk,” katanya.

Lucia menyarankan untuk mengonsumsi makanan sehat dan bergizi yang terdiri dari karbohidrat, sayur mayur, lauk pauk, dan buah-buahan untuk memulihkan dan menjaga kesehatan tubuh setelah liburan. Namun Lucia mengingatkan agar kita mengonsumsi makanan yang bergizi sesuai dengan kebutuhan kita, yaitu. tidak terlalu banyak. 

 

Selain itu, jika selama liburan Anda merasa tidak bisa istirahat dan pola makan tidak teratur, ia menyarankan istirahat dan penyembuhan sakit maag dengan jenis makanan yang tepat.

Katanya, “Atau badanmu kurus setelah liburan karena keluar rumah setiap hari, terus makan di malam hari, atau tidak makan karena bisa jadi sakit.” ,

 

Menurut Lucia, jika asupan makanan tercukupi dan gizinya seimbang, maka tidak perlu mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral. Sebab jika suplemen atau vitamin tidak dikonsumsi sesuai dosis yang dianjurkan, maka bisa menjadi racun bagi tubuh.

Namun, bagi mereka yang menjalani pengobatan dengan diagnosis kekurangan vitamin atau mineral tertentu, maka perlu mengonsumsi suplemen yang diresepkan oleh ahli gizi.

“Kalau tidak berobat padahal kekurangan akan berakibat sakit, padahal suplemen itu untuk orang yang kekurangan gizi, tapi kalau makan bervariasi cukup (vitamin dan mineral),” kata Luciana. .

Masyarakat Indonesia belum terbiasa dengan pemeriksaan kadar vitamin dan mineral dalam tubuh karena biayanya juga mahal, kata Luciana. Meski demikian, ia menganjurkan konsumsi makanan atau suplemen yang mengandung vitamin D karena menurutnya masyarakat Indonesia tidak banyak terpapar sinar matahari.

Sedangkan untuk lansia, Luciana menyarankan untuk mengonsumsi suplemen setiap hari dalam dosis kecil. Jika Anda merasa sering mengeluh seperti pusing atau sedang menjalani diet rendah kalori, ada baiknya berkonsultasi dengan ahli gizi untuk mendapatkan dosis vitamin dan suplemen yang tepat.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D