0 0
Read Time:1 Minute, 36 Second

dianrakyat.co.id, JAKARTA – Cahaya biru merupakan bagian dari spektrum cahaya tampak. Selain matahari sebagai sumber cahaya biru terkuat, perangkat seluler seperti ponsel, laptop, dan televisi juga memancarkan cahaya biru pada tingkat 100-1000 lebih rendah.

Meski rendah, paparan sinar biru dari perangkat sangat besar, apalagi di era digital seperti sekarang. Dokter kulit Bond University Michael Freeman mengatakan paparan cahaya biru juga dapat merusak kesehatan kulit. Berikut beberapa dampak blue light pada kulit menurut Freeman:

1. Meningkatkan pigmentasi

Freeman menjelaskan, paparan cahaya biru dapat merangsang produksi melanin, pigmen alami kulit yang memberi warna pada kulit.

Jadi paparan sinar biru yang berlebihan berpotensi memperburuk hiperpigmentasi, khususnya produksi melanin berlebih yang menyebabkan flek hitam pada kulit, terutama pada orang dengan kulit lebih gelap, ujarnya, dilansir Study Finds, Senin (29/7/2024). ). ). ).

2. Menyebabkan kerutan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa cahaya biru dapat merusak kolagen, protein penting untuk struktur kulit, sehingga berpotensi mempercepat pembentukan kerutan.

Sebuah penelitian di laboratorium menunjukkan bahwa hal ini dapat terjadi jika Anda menggunakan perangkat hanya satu inci dari kulit Anda selama satu jam. Namun, bagi kebanyakan orang, memegang perangkat dengan jarak lebih dari 10 cm akan mengurangi paparan hingga 100 kali lipat.

3. Mengganggu tidur

Freeman mengatakan cahaya biru dapat menekan produksi melatonin, hormon alami yang biasanya memberi sinyal pada tubuh kapan waktunya tidur dan membantu mengatur siklus tidur-bangun kita. Dengan menekan melatonin, paparan cahaya biru sebelum tidur mengganggu proses alami ini, sehingga membuat Anda lebih sulit tertidur dan berpotensi menurunkan kualitas tidur.

Ketika seseorang tidak bisa tidur nyenyak di malam hari, pasti akan terlihat pada kulit, terutama kulit di sekitar mata, akan terlihat kusam atau sembab. Masalah tidur jangka panjang juga dapat memperburuk kondisi kulit yang sudah ada seperti jerawat, eksim, dan rosacea.

“Kurang tidur juga dapat meningkatkan kadar kortisol, hormon stres yang memecah kolagen, protein yang bertanggung jawab untuk kekencangan kulit. “Kurang tidur juga dapat melemahkan pelindung alami kulit sehingga lebih rentan terhadap kerusakan dan kekeringan,” kata Freeman.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D