dianrakyat.co.id, Jakarta – Palworld, game mirip Pokemon namun dengan senjata baru untuk Xbox, Windows PC, Xbox Series S dan
Dirilis pada 19 Januari 2024, Palworld dikabarkan terjual lebih dari satu juta kopi dalam waktu 8 jam.
Hal tersebut diungkapkan pengembang sekaligus penerbit game tersebut yakni Pocket Pair melalui unggahan di akun media sosial platform X miliknya.
Sayangnya, pihak perusahaan tidak memberikan penjelasan lebih detail mengenai apa saja yang termasuk dalam angka penjualan tersebut.
Mengutip The Verge, Palworld dirilis pada Senin (22/1/2024) untuk Steam dan Xbox Game Pass, belum jelas apakah jumlah tersebut termasuk unduhan dari pelanggan Xbox Game Pass sebagai bagian dari salinan layanan game. Palworld terjual lebih dari 1 juta kopi dalam waktu sekitar 8 jam setelah dirilis. Terima kasih semuanya #Pocketpair #Palworld pic.twitter.com/HbllMotIJr — Palworld (@Palworld_EN) 19 Januari 2024
Namun, versi Palworld dianggap sebagai salah satu rilis terbesar awal tahun 2024. Berdasarkan Steam Charts, pada Jumat sore, lebih dari 340.000 pemain memiliki game ini di Steam pada waktu yang bersamaan.
Jumlah tersebut melampaui game populer lainnya seperti PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG) dan Baldurs’s Gate 3.
Pocket Pair Buatan Palworld, game ini telah lama menarik perhatian dan perhatian karena kontras antara makhluk lucu dan kondisi sulit.
Dari trailer sebelumnya kita bisa melihat monster-monster menggemaskan seperti Pokemon, kendaraan militer, dan makhluk-makhluk yang bekerja keras di pabrik.
Palworld gratis dimainkan melalui Xbox Game Pass dan PC Game Pass. Sedangkan untuk dimainkan di PC Windows, game ini dijual di Steam seharga Rp 221.399.
Di sisi lain, perusahaan induk Rockstar Games, Take-Two, pencipta seri Grand Theft Auto, telah mengumumkan bahwa mereka terlibat dalam sengketa merek dagang dengan Remedy Entertainment, pengembang Alan Wake, terkait logo tersebut.
Take-Two mengeluhkan logo baru Remedy Entertainment yang menurut mereka terlalu mirip dengan logo anak perusahaannya, Rockstar Games.
Keberatan terhadap Kantor Kekayaan Intelektual Inggris dan Uni Eropa tahun lalu mengatakan logo tersebut kemungkinan akan “menciptakan kebingungan”.
Mengutip The Verge, Sabtu (20/1/2024), logo baru Remedy Entertainment diumumkan pada 14 April 2023 melalui unggahan di blog resminya.
Logo tersebut keluar sehari setelah Remedy mengajukan permohonan merek dagang ke Uni Eropa, dengan mengatakan bahwa “titik R pada logo lama mewakili era Max Payne” dan tidak mencerminkan portofolio gamenya yang lebih luas.
Pengembang juga mengajukan permohonan merek dagang di Inggris pada 11 Mei dan AS pada 24 Mei, dengan permohonan terakhir masih “belum ditinjau”.
Take-Two kemudian menolak permohonan Remedy di Uni Eropa pada 26 Juli dan Inggris pada 12 September. Tidak ada konteks tambahan mengenai penolakan Remedy terhadap logo baru tersebut.
Namun, logo Rockstar Games disertakan dalam keberatan Take Two sebagai bukti terhadap permohonan Remedy, dengan masalah utama adalah kedua logo tersebut mengandung huruf “R” yang digarisbawahi.
Khususnya dalam perselisihan di Uni Eropa, kedua belah pihak telah meminta perpanjangan “masa tenang”, yang biasanya berlangsung selama dua bulan, sebelum kasus tersebut diselesaikan di pengadilan.
Proses perselisihan tidak akan berlanjut hingga setidaknya tanggal 7 September 2025, kecuali kedua belah pihak memutuskan untuk menyelesaikan perselisihan tersebut sesegera mungkin.
Dalam hal ini, Remedy juga berbicara tentang perselisihan merek dagangnya dengan Take Two dan mengatakan bahwa masalah ini telah diselesaikan secara damai tahun lalu.
“Tidak ada yang perlu dilihat di sini. Ini adalah perselisihan antara tim kami yang diselesaikan sepenuhnya dan secara damai akhir tahun lalu,” tulis Remedy, seperti dikutip Eurogamer.
“Sayangnya, karena beberapa hari libur, keputusannya memakan waktu lebih lama dari yang kami perkirakan. Pengajuan hukum hanyalah formalitas awal, dan Remedy serta Take-Two terus bekerja sama,” kata perusahaan itu.