0 0
Read Time:1 Minute, 54 Second

JAKARTA – Sejumlah pakar dan ulama berpendapat, tindakan bantuan nyata lebih diperlukan dibandingkan boikot menyusul agresi Israel terhadap Palestina. Penduduk di daerah yang terkena dampak konflik akan mendapatkan lebih banyak bantuan langsung.

Hal ini juga dilakukan oleh Masjid Istiklal. Imam Besar Masjid Istiklal Profesor Nasruddin Omar menyatakan, amal baik yang dilakukan individu atau organisasi yang ingin membantu tidak boleh dihentikan. Scroll untuk informasi selengkapnya, yuk!

“Kami tidak melihat itu. Kami menyambut baik siapa pun yang ingin berbuat baik, baik secara individu maupun organisasi,” kata Nasruddin Omar di Jakarta, mengutip pernyataannya pada Minggu, 7 April 2024.

Untuk Tiga Dolar, Andi YH Djuwaeli dari ALMA Foundation percaya bahwa rakyat Palestina membutuhkan lebih banyak bantuan daripada boikot.

Menurutnya, masyarakat juga tidak boleh menjatuhkan instansi tertentu pasca gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) yang sedang booming saat ini. Lanjutnya, beberapa lembaga yang terafiliasi dengan Israel banyak melakukan kegiatan positif di Indonesia.

“Banyak hal tentang perusahaan ini yang tidak diketahui atau diingat orang, jadi bisa dimaklumi,” ujarnya.

Apalagi, lanjutnya, banyak beredar informasi yang tidak jelas bahkan menyesatkan di media sosial. Ia melanjutkan, informasi tersebut pada akhirnya dapat mempengaruhi cara berpikir seseorang terhadap suatu hal hingga ia terlibat dalam gerakan BDS.

“Maka mengenai isu negatif ini, sebaiknya kita lawan hanya dengan kegiatan yang positif.”

Lanjut aktivis ekonomi masyarakat, tidak boleh menentang beredarnya informasi palsu atau disebarkan oleh buzzer di media sosial. Ia mengatakan, hal ini hanya akan menimbulkan kekacauan pada situasi di Tanah Air saat ini.

“Sebaiknya kita melakukan tindakan nyata, akan lebih bermanfaat bagi seluruh masyarakat,” ujarnya.

Seperti diketahui, gerakan BDS yang tengah ramai diperbincangkan ini menyasar sejumlah perusahaan multinasional yang sudah lama berkiprah di Indonesia. Salah satunya Danone Indonesia yang disebut-sebut disudutkan sebagai perusahaan yang terkait dengan Israel.

Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB (OHCHR) juga telah menerbitkan daftar nama perusahaan yang jelas-jelas terkait mendukung agresi Israel terhadap Palestina. Di antara nama perusahaan tersebut, nama perusahaan Danone tidak dicantumkan.

Banyak tokoh agama dan pakar ekonomi yang mengingatkan masyarakat agar tidak terjebak dalam narasi boikot yang banyak memuat misinformasi dan digunakan untuk menentukan siapa yang dianggap mendukung Israel. Mereka mengajak masyarakat cerdas menyikapi isu boikot tersebut. AS Menangkap 74 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Chicago telah menyaksikan protes sejak awal minggu ini, termasuk demonstrasi di depan konsulat Israel. dianrakyat.co.id.co.id 24 Agustus 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D