0 0
Read Time:2 Minute, 56 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta Baru-baru ini, musisi sekaligus aktor Onadio Leonardo atau Onad dan istrinya, Baby Prisilia, mengungkap anaknya mengalami keterlambatan bicara. Situasi ini membuat anak mereka yang berusia 4,5 tahun tetap berada di kelas.

Melalui podcast yang diunggah di kanal YouTube Deddy Corbuzier, pasangan suami istri tersebut mengatakan putranya mengetahui dirinya mengalami keterlambatan bicara sehingga tak masuk kelas.

“Jadi Juan lambat bicaranya, lalu ada perkembangan, dia terlambat setahun. Dan gurunya bilang Juan belum bisa masuk kelas,” kata Baby.

Selain itu, Baby mengungkapkan melalui Instagram Story-nya bahwa anaknya mengalami keterlambatan bicara pada usia dua tahun. Kini anak tersebut berusia lima tahun dan masih menjalani terapi wicara.

“Aku pertama kali mendengar tentang Juan yang mengalami keterlambatan bicara ketika Juan berumur dua tahun, dan aku langsung membawanya ke terapi wicara ya guys. Dan bahkan sekarang Juan hampir berusia lima tahun. Juan masih dalam terapi,” tulis Baby.

Apa itu keterlambatan bicara?

Menurut WebMD, keterlambatan bicara adalah masalah bahasa dan bicara yang merupakan keterlambatan perkembangan paling umum yang dialami anak-anak.

Berbicara mengacu pada cara orang menggunakan kata-kata untuk berkomunikasi. Bahasa mencakup cara memberi dan menerima informasi, termasuk gerakan pemahaman.

Dikutip dari Verywell Family pada Rabu 17 Juli 2024 Ada anak yang bisa berbicara dalam kalimat sederhana, ada pula yang bisa menggabungkan berbagai kata menjadi kalimat panjang.

Ada juga anak yang kesulitan mengucapkan bunyi-bunyi tertentu atau kesulitan berbicara dengan cepat. Ketika perbedaan ini terjadi, orang tua mungkin khawatir anaknya tidak berkembang dengan baik.

Namun seringkali perbedaan tersebut merupakan hal yang normal.

Ingatlah bahwa keterlambatan kemampuan komunikasi tidak serta merta berarti anak mengalami gangguan bicara atau bahasa.

Daripada berasumsi yang terburuk, perhatikan tanda-tanda keterlambatan komunikasi dan konsultasikan dengan dokter anak jika orang tua khawatir.

Saat menentukan apakah seorang anak mengalami keterlambatan bicara, pertimbangkan apakah mereka telah mencapai tahapan tertentu berdasarkan usianya.

Namun, ingatlah bahwa keterampilan bicara dan bahasa tertentu berkembang seiring berjalannya waktu, bukan pada usia tertentu.

Berikut ciri-ciri keterlambatan bicara menurut WebMD.

Pada usia 3 hingga 4 bulan: Tidak merespons suara keras Mulai mengoceh tetapi tidak mencoba meniru suara (4 bulan)

Pada usia 7 bulan : Tidak merespon suara Tidak bergiliran mengeluarkan suara dengan orang disekitarnya

Pada usia 2 tahun: Tidak dapat berbicara minimal 15 kata. Hanya bisa meniru ucapan. Tidak menggunakan ucapan untuk mengungkapkan lebih dari kebutuhan mendesak. Tidak menggunakan isyarat selain melambai atau menunjuk, seperti mengangguk untuk menunjukkan ‘ya’ atau ‘tidak’. Tidak dapat menunjuk dua bagian tubuh atau lebih ketika ditanya.

Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab terjadinya keterlambatan bicara atau Speech Delay dan Bahasa pada anak. Pemaparan lebih dari satu bahasa, yang dapat menyebabkan keterlambatan ringan pada anak kecil, namun tidak terjadi penundaan pada saat mereka mencapai usia sekolah. Kesulitan belajar Pelecehan atau penelantaran anak, masalah pada otot yang mengontrol bicara, suatu kondisi yang disebut disartria, gangguan pendengaran, yang dapat menyebabkan terjadi pada anak-anak dengan telinga tengah yang parah. Menderita infeksi atau pengobatan tertentu, trauma atau kelainan genetik yang disebabkan oleh gangguan spektrum autisme, yaitu kelainan neurologis yang mungkin mencakup gangguan komunikasi, tetapi juga interaksi sosial dan keterampilan kognitif yang buruk. Penyebabnya belum ditentukan

Jika orang tua atau dokter anak mencurigai adanya keterlambatan bicara, rujukan dilakukan untuk pemeriksaan oleh ahli terapi wicara.

Spesialis ini dapat melakukan tes pendengaran pada anak, menilai bahasa reseptif dan ekspresif anak, dan kemudian menjadwalkan sesi terapi wicara. Jika keterlambatannya ringan, dokter spesialis atau dokter mungkin menyarankan orang tua untuk: Lebih banyak berinteraksi dengan anak, seperti berbicara, bernyanyi, dan mendorong pengulangan. Membacakan buku untuk anak setiap hari. Meningkatkan keterampilan berbicara dan berbahasa sepanjang hari. Dapatkan pengobatan untuk infeksi telinga tengah.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D