0 0
Read Time:2 Minute, 5 Second

dianrakyat.co.id, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mengupayakan sinergi dan kerja sama dengan kementerian/lembaga, asosiasi profesi, dan akademisi di bidang tata kelola, risiko, dan kepatuhan (GRC) untuk memperkuat tata kelola dan mendorong integritas. Kami memperkuat. Hal ini disampaikan oleh Sektor Jasa Keuangan (SJK) Sophia Wattimena, Ketua Komite Audit OJK, pada forum Proactive Risk and Governance Summit (RGS) bertajuk “Meningkatkan kesadaran industri jasa keuangan dan asosiasi profesi GRC terhadap risiko keamanan siber dan risiko perubahan iklim”. Hal tersebut disampaikan melalui pidato. ”, Senin (29 Juli 2024) di Jakarta.

“Untuk mendukung realisasi pembangunan nasional dan pengembangan tata kelola kolaboratif menuju Indonesia Emas 2045, fungsi GRC khususnya sektor jasa keuangan diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam meningkatkan sinergi khususnya dalam optimalisasi manajemen risiko, ESG dan implementasi keberlanjutan dan mengatasi masalah keamanan siber,” kata Sophia dalam keterangan resmi.

Forum Pra-RGS diselenggarakan oleh OJK dengan partisipasi aktif para pemangku kepentingan untuk membahas isu-isu penting terkait GRC dengan masukan tematik untuk Forum RGS 2024 yang rencananya akan diselenggarakan pada bulan November 2024. Topik diskusi pada acara tersebut akan berkaitan dengan implementasi. Kami memanfaatkan sumber daya ahli dari para praktisi, akademisi, institusi, dan asosiasi profesi di bidang GRC untuk memelihara dan mengelola lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) serta keamanan siber.

Selain itu, memperdalam sesi diskusi mengenai ESG dan keberlanjutan, muncul beberapa kekhawatiran, termasuk perlunya standarisasi pelaporan dan jaminan keberlanjutan, khususnya di sektor publik, peran akuntan dalam implementasi ESG, dan khususnya transparansi keterbukaan informasi. Mendukung proses pengambilan keputusan dan mendukung pentingnya kolaborasi antara pemerintah, industri, akademisi, asosiasi profesi dan lembaga di sektor GRC untuk memastikan fokus berkelanjutan pada implementasi melalui peningkatan kesadaran, pembangunan, termasuk implementasi, dan pengawasan/pemantauan. Program dan kebijakan ESG.

Sementara itu, sesi diskusi mengenai penanganan keamanan siber mencakup pentingnya peninjauan dan kepatuhan terhadap proses bisnis dalam Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi, mendorong kolaborasi teknologi informasi dengan pihak ketiga yang memberikan peluang terjadinya serangan siber, dan memahami keamanan siber dari sisi proses bisnis dan informasi. teknologi. Penting juga untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran sumber daya manusia serta membangun ekosistem yang dapat mendeteksi dan menangani serangan siber.

Selain itu, RGS Forum 2024 akan diselenggarakan dengan prioritas tertinggi pada sinergi dan kerja sama antar kementerian/lembaga, asosiasi profesi GRC, akademisi, dan pemangku kepentingan terkait lainnya melalui kajian mendalam mengenai topik-topik strategis berdasarkan hasil Pra-RGS. diskusi. Hal ini akan memenuhi kebutuhan SJK dan pemangku kepentingan saat ini, mendukung program pembangunan strategis di seluruh negeri, dan memperkuat penyampaian pesan-pesan penting OJK mengenai penguatan tata kelola dan peningkatan integritas di Indonesia.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D