Jakarta – Endometriosis merupakan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh tumbuhnya jaringan abnormal dari endometrium di luar dinding rahim. Pertumbuhan jaringan endometrium yang tidak normal ini dapat terjadi di ovarium, vagina, uretra, dan usus.
Endometriosis dapat mengalami penebalan dan pengelupasan seperti pada siklus menstruasi. Namun, karena endometriosis terletak di luar rahim, maka risiko darah terperangkap di dalam tubuh menjadi lebih besar. Scroll untuk lebih jelasnya, yuk!
Salah satu tanda seorang wanita menderita endometriosis adalah nyeri haid yang parah. Kondisi ini disebabkan oleh tumbuhnya jaringan endometrium pada tempat yang tidak tepat sehingga menimbulkan pembengkakan dan rasa gatal akibat kandungan bulanan yang tidak dapat dikeluarkan.
“Nyeri haid ada dua jenis, primer dan sekunder. Nyeri primer timbul saat awal menstruasi dan nyeri sekunder terjadi beberapa kali setelah menstruasi. Nyeri haid ini sering dianggap normal pada masa pubertas,” kata Obstetri dan Ginekologi. Pakar, Dr. kata Dr. Kanadi Sumapraja, Sp.OG, Subsp.FER kepada tim media, di Jakarta.
Dan nyeri apa saja yang harus diwaspadai wanita sebagai gejala endometriosis, kata dr. Candy itu agak subyektif.
“Penyakit ini sangat subjektif. Persepsi subjektif ini menjadi bermasalah ketika para ahli mencoba mencari tahu indikator mana yang akan digunakan,” ujarnya.
Namun, para ahli sendiri telah menciptakan indikator jenis nyeri yang harus diketahui wanita sebagai tanda endometriosis.
“Sekarang kita mengenal absen hadir dan presentasi. Yang dimaksud absen hadir adalah seseorang yang tidak bisa berada di tempat ia harus bekerja. Misalnya, ia terpaksa tidak masuk sekolah pada masa bulanan sekolah. Satu hal. Yang bisa dijadikan indikator adalah bahwa penyakitnya sudah terlalu parah dan saya tidak bisa mengatasinya lagi,” katanya.
Kedua, presentasi, yaitu dia ada di tempat tetapi dia sedang bekerja dan melakukan penyesuaian. Misalnya dia bersekolah tetapi di kelas olah raga dia tidak bisa mengikuti kegiatan, atau dia pergi ke kantor dan bertanya kepadanya. temannya. Tidak bisa, bisa menyakitkan, itu yang harus dikonsultasikan,” ujarnya.
Selain itu, rasa sakitnya sangat parah sehingga pasien harus bergantung pada obat pereda nyeri. Ini juga bisa menjadi tanda bagi wanita untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
Lalu ketika dia beraktivitas, dia sangat bergantung pada penggunaan obat pereda nyeri, obat pereda nyeri, tutupnya. Wanita yang mengaku dikejar penyidik, Polda Metro membeberkan faktanya