dianrakyat.co.id, Jakarta-Nottingham Forest, dikurangi empat poin setelah terbukti melanggar Aturan Profitabilitas dan Keberlanjutan (PSR) Liga Premier. Pengumuman dari Premier League, Senin (18/3/2024), berujung pada degradasi tim.
Sebelum skorsing, Forest berhasil mengumpulkan 25 poin dari 29 pertandingan musim ini. Namun, ketika penalti diberlakukan pada Senin, mereka harus siap turun menjadi 21 poin.
Langkah ini berdampak langsung pada klasemen Liga Premier mereka, dengan Forest naik ke peringkat 18, hanya satu poin di atas Luton Town.
Itu merupakan penalti pengurangan poin kedua di Premier League musim ini, dengan Everton sebelumnya juga mengalami pengurangan 10 poin.
Namun penalti ini dikurangi menjadi enam poin setelah klub mengajukan banding.
Everton dikenakan sanksi karena melanggar PSR dan juga menghadapi denda tambahan untuk pelanggaran lain yang terjadi pada waktu yang sama dalam kasus yang melibatkan Nottingham Forest.
Komisi independen membuat keputusan akhir mengenai sanksi yang akan dijatuhkan kepada Nottingham Forest setelah sidang selama dua hari dan memberikan kesempatan kepada klub untuk menjelaskan sejumlah faktor yang dapat meringankan situasi mereka.
Pernyataan resmi Liga Inggris menyebutkan bahwa pihak klub telah menunjukkan kerja sama yang baik selama proses investigasi. Hal ini merupakan faktor penting yang dipertimbangkan oleh komisi independen ketika mengambil keputusan.
Menurut laporan komisi independen, Forest pada awalnya harus meminta diskon enam poin. Namun, ketika beberapa faktor dipertimbangkan, seperti permohonan awal klub dan kerja sama yang signifikan selama uji coba, penalti tersebut dikurangi menjadi empat poin.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Senin malam, Nottingham Forest mengungkapkan kekecewaannya atas keputusan tersebut. Mereka mengatakan sangat kecewa dengan cara dan substansi pemberitahuan Liga Premier kepada komisi independen.
“Kami sangat kecewa dengan pendekatan Liga Premier dalam menangani insiden ini,” demikian pernyataan klub.
“Kami telah memiliki hubungan yang kuat dengan Liga Premier selama berbulan-bulan dan telah menunjukkan kerja sama yang sangat baik selama proses ini. Keputusan ini benar-benar tidak terduga bagi kami dan merusak kepercayaan kami terhadap Liga Premier.”
Mereka juga menyoroti inkonsistensi usulan hukuman, terutama mengingat permintaan pengurangan delapan poin sebagai titik awal. Mereka mengatakan hal ini tidak sebanding dengan ketentuan kebangkrutan, yang menetapkan klub-klub Liga Premier mengalami kerugian maksimal £105 juta selama tiga tahun.
Seluruh pernyataan tersebut mencerminkan rasa frustrasi dan ketidakpuasan yang dirasakan di Nottingham Forest dengan pengurangan poin yang diberlakukan dan proses yang terlibat.