0 0
Read Time:2 Minute, 48 Second

Malang – Kerusuhan di Politeknik (Poltekom) Kota Malang sudah berlangsung hampir 3 tahun. Situasi ini bermula dari gaji guru yang tidak mencukupi sejak April 2023. Dosen yang seharusnya digaji Rp3 juta hanya diberi Rp1 juta.

Panji Peksi Branjangan (40 tahun), salah satu dosen Program Studi Teknik Mekatronik Poltekom membenarkan kabar tersebut. Dia adalah salah satu dosen yang harus menerima gaji yang tidak pantas. Ia mengaku tidak menelantarkan murid-muridnya karena merasa mempunyai tanggung jawab moral sebagai guru.

“Meski begitu, saya tetap harus mengajar karena saya mempunyai tanggung jawab moral. Mengingat masih ada dua mata kuliah di Poltekom yang belum saya tamat,” kata Panji pada Selasa, 21 November 2023.

Panji mengatakan, pada tahun 2020 hingga 2023, para dosen institut atau universitas belum bisa menjelaskan secara rinci alasan ditinggalkannya Poltekom. Mulai dari bangunan yang terbengkalai hingga gaji guru yang belum dibayar penuh selama 3 tahun terakhir.

Ia menceritakan kisah tragis yang dialami para narasumber ketika angka kasus COVID-19 meningkat beberapa tahun lalu. Salah satu dosen meninggal karena Covid-19, namun keluarga yang ditinggalkannya pun tidak dibayar gajinya.

“Dulu kita mau dapat 1 juta ISK di kota saja dan kepala sekolah atau wakil kepala sekolah berjanji hanya sisanya yang dibayar. Tapi buktinya selama ini hanya 1 juta ISK per bulan. Itu yang sebenarnya kita tahu. Panji mengatakan ada dosen yang keluar, bahkan ada yang meninggal. “Mereka belum dibayar atau diberikan kepada keluarga selama COVID-19,” ujarnya.

Dampak upah minimum tentunya juga mempengaruhi proses belajar mengajar. Mereka harus pandai menghitung kebutuhan transportasi dan akomodasi. Sebab, Poltekom terletak di Jalan Tlogowaru, Kota Malang, di sisi timur kota, berbatasan dengan Kabupaten Malang.

“Oleh karena itu, kami hitung Rp 1 juta untuk transportasi cukup untuk berapa kali berangkat ke kampus. Nanti akan kami sesuaikan dengan model pembelajaran, baik tatap muka maupun daring,” kata Panji.

Panji telah mengajar sejak tahun 2010. 3 tahun terakhir dari 13 tahun pengabdiannya merupakan tahun-tahun yang sangat sulit. Karena banyak guru yang harus mengajar dua mata kuliah ketika mengundurkan diri. Semuanya dilakukan atas nama layanan.

“Kami perlu mendapatkan gaji yang lebih tinggi dengan mengajar mata pelajaran yang serbaguna ini. Tapi bagaimana gaji kami bisa dibandingkan dengan gaji petugas kebersihan? Kami mencoba mengajak direktur untuk bertemu dengan institut tersebut. Namun sejauh ini hal ini belum berhasil sama sekali.

Poltekom sepertinya masih menerima 6 mahasiswa baru pada tahun 2023. Para mahasiswa baru ini adalah korban dari ketidakjelasan jajaran rektor. Di tengah kisruh kepengurusan Poltekom, 6 mahasiswa tahun pertama ini tak pernah hadir di perkuliahan.

“Mahasiswa tahun pertama tidak ada yang mengajar perkuliahan di tahun 2023. Kepala sekolah tidak pernah menghubungi dosen tentang sistem pengajaran dan gajinya seperti apa. Jadi mahasiswa tahun pertama menjadi korban karena tidak ada yang jelas,” kata Panji.

Sebelumnya, mahasiswa di Kota Malang melakukan protes terhadap lembaga pengelola kampus di Jalan Raya Tlogowaru, Kota Malang. Mereka banyak memasang spanduk kecaman di depan kampus.

Spanduk itu bertuliskan, “Katanya ini kota pendidikan, tapi kampus kita hancur, kenapa kalian keluar dari tempat ini?” “Jangankan hak siswa, hak guru pun tidak terpenuhi.”

“Kamu sibuk dengan politik sampai lupa mengurus politeknik #Selamatkan Poltekom”. ‘Reformasi yayasan menyelamatkan #foundationPoltekom. Rektor IKIP Budi Utomo kian populer. Poltekom semakin sedih.’ Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini. Terpopuler: Polisi menyiksa mahasiswa, mahasiswa berdemonstrasi bersama rektor, suami melukai istri, kabar dua pria menyerang dan membunuh kakeknya pun menjadi berita yang menarik perhatian banyak pembaca dianrakyat.co.id. dianrakyat.co.id.co.id 10 Mei 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D