dianrakyat.co.id, BANTUL — Bagi yang belum pernah mencoba satak klatak, namanya mungkin terdengar asing. Sebenarnya Sata Klatak umumnya dibuat dengan cara yang sama seperti Sata, namun kerucutnya terbuat dari besi jeruji sepeda, bukan bambu.
Sebab ketika ditusuk setrika, bara panasnya bisa tersebar dengan cepat dan merata, sehingga daging benar-benar empuk. Alih-alih manis seperti sate biasa, sate klatak punya rasa manis dan bikin ketagihan.
Sate Pak Pong Klatak merupakan salah satu legenda Yogyakarta. “Saya memulai usaha ini pada tahun 1998 bersama Pak Pong, pemilik Sate Klatak Pak Pong
Nama Pak Pong sendiri sepertinya berasal dari bahasa Jawa Jampong yang artinya orang yang bangun kesiangan atau kesiangan. Saat masih kecil, Zakiron sangat menyukai Jempong sehingga ayahnya memanggilnya Pong. Oleh karena itu, banyak penduduk setempat yang mengenal Zakiron sebagai Pak Pong, bukan nama aslinya. Di sana ia dilahirkan dengan nama Sate Klatak Pak Pong.
Pada tahun tersebut Pasca gempa Yogyakarta tahun 2006, Sate Klatak Pak Pong mengalami nasib baik. Banyaknya pembeli mengharumkan nama Sate Klatak Pak Pong. Banyak media yang memberitakan secara gencar mengenai hal tersebut, sehingga banyak orang yang tertarik untuk mencobanya.
“Pada tahun 2010, melalui fasilitas KUR BRI, saya meminjam tambahan modal usaha untuk membeli tanah dan membangun gedung permanen Sentra Sate Klathak Pak Pong yang masih beroperasi hingga saat ini,” jelasnya.
Diakui Pak Pong, daging yang digunakan untuk membuat setan Klatak berasal dari seekor kambing yang disembelih setiap hari.
“Di hari biasa, sehari kami bisa menyembelih 20-30 ekor kambing. Sedangkan di akhir pekan dan libur panjang seperti Idul Fitri, kami menyembelih sekitar 40-50 ekor kambing sehari. “Dengan jumlah tersebut, kami bisa mendapat penghasilan 35-50 juta birr per hari. bulan,” tambahnya.
Restoran ini memiliki menu lain yang populer di kalangan pelanggan yaitu Krenyos dan Tengkleng Kambing. Krenyos sendiri merupakan daging kambing panggang yang dipanggang dengan garam dan disajikan dengan sambal mentah, bawang bombay atau kecap. Banyak pelanggan yang memesan, terutama anak muda, sehingga kedua menu tersebut biasanya habis terlebih dahulu.
Diakui Pak Pong, tempatnya ramai untuk buka puasa Ramadhan dan banyak yang berkunjung menjelang Idul Fitri, “Mungkin di akhir Ramadhan nanti banyak yang mulai mudik ke Yogyakarta, jadi semuanya H-5 Idul Fitri Sate Pak Pong Klatak sampai lebaran H+10 selalu kerja Bakal ramai.
Paling legendaris, Sate Klatak Pak Pong mampu membuat pelanggan antri hingga dua jam. Karena tempat duduk terbatas, tidak jarang pengunjung berdiri hingga ditemukan kursi kosong. Khusus saat lebaran, Sate Klatak Pak Pong menawarkan paket hemat untuk banyak orang antara lain sate klatak, tekleng, kreos, gulai dan hidangan utama lainnya, sehingga pelanggan tidak perlu repot memesan dari menu. Jadi, jangan lupa ajak keluarga atau orang terdekat lainnya untuk mampir ke Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta dalam perjalanan pulang atau berlibur.
Menurut Direktur Bisnis Mikro BRI Supari, dalam acara khusus, program KUAR bertujuan untuk meningkatkan dan memperluas ketersediaan pembiayaan bagi usaha manufaktur serta meningkatkan daya saing usaha kecil, kecil, dan menengah sesuai dengan amanah yang diberikan. pemerintah. (UMKM); dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja.
BRI mendapat kuota penyaluran KUR terbesar pada tahun 2024 yaitu Rp165 triliun. BRI menyalurkan KUR senilai Rp27,2 triliun kepada 561.000 pinjaman pada Januari-Februari 2024. Dihitung, penyaluran ini mendekati 16,5% dari total alokasi KUR. BRI tahun ini,” imbuhnya.
Pada tahun tersebut Mewujudkan KUR di awal tahun 2024, BRI berharap dapat mencapai target penyaluran KUR dengan menerapkan strategi bisnis berkelanjutan pada tahun ini. Strategi Bisnis Kecil BRI tahun 2024 berfokus pada penguatan sisi keuangan. BRI memiliki bank khusus UMKM dengan kerangka insentif yang dimulai dari tingkat akar rumput, konsolidasi dan integrasi.