JAKARTA – NASA siap menghadirkan pesawat luar angkasa eksperimental yang menggunakan teknologi layar surya. Pesawat ini akan menggunakan sistem energi surya.
Menurut Science Alert, sistem ini menggunakan tekanan matahari untuk menghasilkan tembakan. Ketika foton matahari mengenai layar, momentumnya bergeser ke arah layar, menciptakan tembakan yang mendorong pesawat.
Meski tangki yang dihasilkan sangat kecil, namun jika digunakan dalam jangka waktu lama, teknologi ini dapat bekerja dengan sangat baik, terutama untuk pesawat berukuran kecil.
Uji dan kontrol:
Pengujian: NASA saat ini sedang melakukan tes untuk mengendalikan dan memantau pesawat ruang angkasa yang dilengkapi layar surya. Pesawat terbang perlahan untuk memastikan tampilan beroperasi dengan lancar dan sistem dapat dikontrol dengan baik.
Visibilitas: Layar surya terlihat di Bumi pada malam hari dan NASA menyediakan alat untuk melacak posisi layar menggunakan aplikasi mereka, sehingga masyarakat dapat melihat dan mengikuti kemajuan proyek.
Bahan dan desain:
Bahan Konstruksi: Tiang dan layar di situs ini terbuat dari material komposit yang ringan dan tahan lama, dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan daya tahan situs.
Pesawat ulang-alik Jepang JAXA, yang diluncurkan pada tahun 2010, merupakan contoh awal keberhasilan penggunaan teknologi layar surya. IKAROS menunjukkan bahwa teknologi ini dapat bekerja di luar angkasa dan memberikan dasar untuk pengembangan lebih lanjut.
NASA mengajak masyarakat untuk turut serta melihat layar surya dengan hashtag dan aplikasinya. Hal ini memungkinkan orang untuk mengamati dan melihat layar matahari saat terbit.
Teknologi layar surya menawarkan metode propulsi jangka panjang yang lebih canggih, yang dapat mengubah cara kita merencanakan misi luar angkasa di masa depan.
Peluncuran dan pengujian sistem ini merupakan langkah penting dalam penelitian dan pengembangan teknologi navigasi luar angkasa dan mewakili kemajuan besar dalam teknologi luar angkasa.