0 0
Read Time:1 Minute, 15 Second

dianrakyat.co.id, JAKARTA — NASA menugaskan penelitian dari perusahaan luar angkasa swasta untuk meningkatkan eksplorasi Mars dan dukungan komersial. Langkah ini menandai perubahan strategi perusahaan untuk menekankan inovasi sektor swasta dalam misi luar angkasa.

Seperti dilansir Tech Crunch pada Kamis (2/5/2024), NASA memberikan 12 “studi konseptual” kepada sembilan perusahaan swasta untuk mengeksplorasi layanan terkait Mars, termasuk menawarkan pembayaran, pencitraan planet, dan pelaporan. Meski anggaran yang dialokasikan kecil, antara 200 ribu dolar AS (sekitar Rp 3,2 miliar) hingga 300 ribu dolar AS (sekitar Rp 4,8 miliar), penelitian ini merupakan langkah awal yang penting bagi NASA untuk lebih memahami biaya, risiko, dan biaya. kelayakan komersial dari teknologi tersebut.

Perusahaan yang termasuk di dalamnya antara lain Lockheed Martin, Impulse Space, Firefly Aerospace, United Launch Alliance, Blue Origin, Astrobotic, Albedo, Redwire Space, dan SpaceX. NASA menjelaskan, sebagian besar aplikasi yang dipilih menggunakan program yang sudah ada dan sudah terbukti, terutama terkait observasi Bulan dan Bumi.

Studi selama 12 minggu ini akan berlangsung hingga Agustus, dan hasilnya diharapkan dapat berguna bagi NASA dalam merencanakan misi masa depan ke Mars. Meskipun tidak ada jaminan bahwa penelitian ini akan menghasilkan kontrak di masa depan, upaya ini menegaskan kemampuan NASA untuk melibatkan perusahaan swasta untuk merancang model baru untuk eksplorasi ruang angkasa.

Proyek ini mirip dengan Commercial Lunar Payload Services (CLPS) NASA, yang memberikan kontrak besar kepada perusahaan swasta untuk mengirim muatan ke bulan. Keberhasilan CLPS menunjukkan pentingnya kolaborasi antara lembaga pemerintah dan industri swasta untuk mewujudkan misi luar angkasa yang lebih efisien dan hemat biaya. 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D