0 0
Read Time:3 Minute, 35 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Sederet foto yang memperlihatkan tumpukan sampah di pantai-pantai Bali kembali beredar di media sosial. Dari bulan Desember hingga Maret, hujan lebat dan angin membawa puing-puing ke sungai setempat dan menumpuk di pantai. Ada juga laporan tentang “sampah” yang disebabkan oleh angin dan gelombang laut.

Baru-baru ini isu tersebut dilontarkan oleh salah satu pendiri Sungai Watch, sebuah organisasi lingkungan hidup yang memiliki misi mencegah sampah plastik masuk ke laut yang tinggal di Bali, Kelly Bencheghib. Dalam postingannya di Instagram, Kamis 21 Maret 2024, ia memposting foto tumpukan sampah di pesisir pantai Pulau Dewata.

Kelly menulis dalam bahasa Prancis, “Pantai Kendonganan di Jimbaran, Bali, setiap tahun dilanda gelombang besar plastik tepat di depan pasar ikannya yang terkenal.”

“Kami telah berada di lapangan sepanjang minggu di pantai Jimbaran dan Uluwatu untuk menanggapi keadaan darurat ini. Jika Anda berada di Bali, silakan hubungi kami! Kami membutuhkan semua bantuan yang bisa kami dapatkan. (untuk membersihkan) sampah di pantai-pantai Bali ),” ujarnya.

Salah satu pengguna menanggapi postingan tersebut dengan menanyakan di mana dan kapan pembersihan pantai dijadwalkan. Kelly menjawab, mereka akan melakukannya pada Jumat pagi, 22 Maret 2024, pukul 06.00 hingga 09.00 di Pantai Kedonganan, Jimbaran. “Pembersihan pantai selengkapnya bisa dilihat di link @sungaiwatch di bio 🙏,” imbuhnya.

Berdasarkan pengaturan tersebut, pihak Sungai Watch akan terus melakukan operasi pembersihan pada Jumat mendatang, 29 Maret 2024, hingga Sabtu (23/3/2024). Terdapat lima wilayah terdampak, yaitu TPA Ilegal Tabanan – Sudimara, Celuk Kangin pada pukul 14.00–16.00 WITA, Sungai Badung – Sembung pada pukul 14.00–16.00 WITA, dan Togatogo Denpasar – Togatogo Titik Terakhir pada pukul 8.00–14.00 WITA.

Tak lupa, mereka juga melakukan operasi pembersihan di Kali Gianyar – Lodtunduh, Kali Kelingkung pada pukul 14.00–16.00 WITA dan terakhir di Kali Buleleng – Kubucepat pada pukul 14.00–16.00 WITA. Di kolom komentar postingan Kelly, banyak pengguna yang menyatakan minatnya untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini atau memberikan dorongan.

Pada awalnya, cuaca buruk di pantai Bali menarik banyak wisatawan asing di media sosial bahkan media Australia. Laman news.com.au menulis artikel bertajuk “Foto Sampah di Pantai Bali Akan ‘Membuat Hatimu Patah Hati’” mengulas berita tentang sampah di pantai Bali dalam laman Facebook Bali Travel Forum.

Disebutkan pada Senin, 18 Maret 2024, perbincangan bermula saat seorang wisatawan membagikan foto sampah di pantai Bali. “Sekarang saya di Bali, plastik bertebaran di pantai dan laut, di Jimbaran dan Uluwatu,” tulisnya. “Pantai bebas plastik hari ini? Maaf, liburanku hancur.”

Postingan ini diikuti oleh pengguna lain yang mengungkapkan keterkejutan dan kegembiraannya. Namun ada pula warganet yang memintanya untuk serius dan tak sekadar mengeluh. “Ambil (sampah) atau jalan-jalan,” tulis salah satu komentator.

Seseorang menulis, “Ambil tas dan buang sampahnya, jadilah turis, jangan merusaknya. Bicara saja.” “Bayangkan bedanya kalau ada yang memungut kantong (sampah), dibandingkan mengadu di Facebook,” kata warganet lainnya.

“Daripada menangis saat menghadapi cedera, sebaiknya kita angkat tangan dan berdiri memegang tas dan membantu membersihkannya (dari sampah),” sahut yang lain. “Ini yang membuat saya kaget di Bali! Berenang di lautan plastik. Wow! Bersih-bersih? Pemandangan yang luar biasa.”

“Saya beberapa tahun lalu berada di Bali dan beberapa pantai yang saya kunjungi terlihat seperti ini. Sungguh menyedihkan dan buruk bagi wisatawan,” kata warganet lainnya. “Sungguh menyedihkan melihat apa yang dilakukan orang-orang terhadap dunia kita yang indah.”

Tahun lalu, pendiri Sungai Watch lainnya, Gary Bencheghib, membagikan video tumpukan sampah ilegal di Bali utara. “Ikuti sungai yang penuh sampah plastik dan bawa ke sini… (Mengikuti sungai yang berisi sampah plastik dan bawa ke sini),” tulis Gary pada keterangan postingan di atas pada 25 Juli.

Gunung sampah setinggi 50 meter ini sebagian besar berupa sampah plastik. “Kami baru saja sampai di sini, tepat di bawah tempat pembuangan sampah legal yang sangat besar ini. Tinggi sekali sehingga kami tidak bisa melihat puncaknya,” kata Gary dalam video tersebut. Ia juga menjelaskan, sampah tersebut akhirnya dibuang ke sungai terdekat. 

Ini merupakan video kedua yang ia rilis terkait pelayaran ilegal di Bali Utara. Pada 5 Juli 2023, Gary juga merilis video dan foto yang diambil dari langit.

Di atas ketinggian, vegetasi yang dikumpulkan tampak seperti titik-titik putih pepohonan hijau. Rekaman terus menerus menunjukkan puing-puing mengalir dari atas tempat pembuangan sampah pinggir jalan. Anda akan melihat banyak sekali sampah, mulai dari air kemasan hingga ban bekas, menumpuk dan dibuang begitu saja.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D