0 0
Read Time:3 Minute, 16 Second

 

dianrakyat.co.id, Jakarta – Di awal tahun ajaran, anak-anak akan diajak mengenal lingkungan baru melalui Masa Orientasi Siswa (MOS) atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Selama ini, mereka akan diperkenalkan dengan sekolah, ruang kelas, peraturan dan guru yang akan mengajar mereka.

Sayangnya, dalam banyak kasus, MPLS atau MOS kerap menjadi ajang makian, pelecehan, pelecehan atau penganiayaan terhadap pelajar muda oleh orang dewasa.

Perilaku yang terjadi di MPLS sepenuhnya bertentangan dengan ajaran Islam yang mengedepankan martabat, kasih sayang, dan perlakuan baik terhadap masyarakat. Larangan perilaku tidak etis seperti maksiat diatur dalam Alquran.

Salah satu surat yang menjelaskan larangan mengaduh adalah Surat Al-Humazah ayat 1. Surat pendek ini mempunyai pesan penting untuk menghindari perilaku buruk seperti penistaan, penghinaan dan sikap korup.

Surah Al-Humazah surat ke 104 dalam Al-Qur’an dan mempunyai 9 ayat, berasal dari kata ‘Al-Humazah’ yang artinya orang yang menghina atau mengutuk. 

Allah berfirman:  

وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙ ۝١  

Artinya: “Celakalah bagi semua pengembara dan musuh.”  

Syekh Nawawi Banten dalam Tafsir Marah Labib mengatakan bahwa Surah Al-Humazah termasuk dalam Surah Makkiyah yang berisi 9 ayat, 84 kata, dan 161 huruf.  Ayat pertama surat Al-Humazah menjelaskan arti kata ‘mengerang’ yang merujuk pada siksa neraka yang paling pedih.

“Ibarat melelehkan nanah dan darah, menjawab semua orang yang suka mengkritik dan menghina orang lain di belakang, atau terang-terangan menghina dan mengutuk orang,” tulis aktivis kajian Islam Ustaz Zainuddin Lubis seperti dikutip dari laman NU Online. Senin, 15 Juli 2024. 

Padahal, ayat tersebut ada kaitannya dengan kelakuan Ansh bin Shariq yang gemar mengkritik dan menggunjing orang lain, khususnya Rasulullah. dan perilaku serupa lainnya. Simak penjelasan Syekh Nawawi berikut ini: 

 Layanan Pelanggan dan Layanan Pelanggan dan Layanan Pelanggan ُمَزَةٍ (1) Ayat ini ada pada Akhs bin Syariq dan digunakan untuk membuat orang menghina, menghina, dan menghina pada al Walid bin Al-Mughaira diolok-olok oleh Nabi Semoga Tuhan mengistirahatkannya dalam damai.  

Artinya:

“Kata menangis mempunyai arti siksa yang sangat pedih atau lembah neraka yang penuh dengan kebutaan dan darah bagi semua orang yang melaknat orang di belakang atau mencemooh mukanya. Ayat ini diturunkan oleh Akhnas bin Shuraiq karena beliau suka mencela dan mengutuk orang lain. .manusia khususnya dan Rasulullah, seperti yang dikatakan oleh Atha’ , Al-Kalbi dan As-Suddi Atau mungkin tentang Walid bin Al-Mughirah, dia biasa mengutuk Nabi di belakang punggungnya dan mencelanya secara langsung Khalaf, katanya Utsman bin ‘Umar atau Umayyah bin Khalaf -Ilmiyah : 1417 H], halaman 661).

Syekh Wahbah Zuhaili menjelaskan dalam kitabnya Tafsirul Munir bahwa surat Al-Humazah disebut demikian karena diawali dengan firman Allah Ta’ala: “Celakalah bagi semua orang yang melempar dan menentang.”

Kata ‘Al-Humazah’ mengacu pada orang yang suka bergosip dan menjelek-jelekkan orang lain melalui perkataan, tindakan, atau gerak tubuh. Sedangkan ‘Al-Lumazah’ adalah orang yang mencela orang lain karena gaya alis dan matanya.

Ibnu Abbas menyebutkan bahwa “Al-Humazah” berarti fitnah dan “Al-Lumazah” berarti pengkritik. Surat ini menjelaskan bahwa perilaku tersebut merupakan dosa besar yang dapat merusak hubungan antar manusia dan menimbulkan murka Allah SWT. Surat ini juga memberikan nasehat bagaimana menghindari perilaku tersebut.

Mengenai isinya, Syekh Wahbah mengatakan bahwa surat ini diturunkan di Makkah dan membahas tentang penyelesaian permasalahan akhlak yang sulit dijangkau oleh masyarakat, yaitu: Pertama, ghibah, artinya membicarakan keburukan orang lain di belakang punggungnya. Yang kedua adalah nammah yang artinya menyebarkan berita bohong atau mencemarkan nama baik orang lain. Terakhir, ta’ayur, ejekan atau olok-olok orang lain.   

 Ini adalah surah Mekkah tentang pengobatan masalah rasa tidak enak badan di kalangan manusia, dan ini adalah serangan atas ketidakhadiran mereka, atau ketidakhadiran mereka.

 Artinya:

“Surat ini termasuk dalam Makkiyah, membahas tentang cara mengatasi permasalahan sosial yang sulit antar manusia, yaitu gosip yang dilakukan orang terhadap orang lain secara tidak kasat mata ketika mereka tidak ada, atau mereka mengatakan hal-hal buruk tentang orang tersebut ketika mereka ada” (Wahbah Az-Zuhaili, [Beirut, Darul Fikr: 1991 M] , Jilid XXX, Halaman 396).    

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D