BEIJING – Sejumlah produsen mobil Eropa memperingatkan kehadiran mobil listrik China mengancam penjualan mobil di Eropa.
Jutaan pekerjaan tidak berisiko karena potensi denda iklim bagi produsen, kata kantor berita Jerman (DPA) dalam makalah internal yang dirilis pada hari Sabtu.
DPA melaporkan pada Minggu (15/9/2024) bahwa industri tidak mampu mematuhi peraturan iklim Uni Eropa (UE) yang ketat, menurut dokumen internal Asosiasi Produsen Mobil Eropa (ACEA). Hal ini akan mengakibatkan denda miliaran euro.
Dokumen internal mengatakan industri ini terpaksa memangkas produksi secara signifikan untuk menghindari pembayaran denda, yang mengancam jutaan lapangan kerja di Uni Eropa.
Peringatan bagi regulator UE ini muncul ketika mereka menyadari bahwa dalam banyak kasus, produsen mobil akan gagal memenuhi target iklim UE, yang dapat mengakibatkan denda besar bagi industri mobil Eropa.
Secara khusus, peraturan tersebut berkaitan dengan apa yang dikenal sebagai pembatasan armada.
Peraturan ini menetapkan batasan emisi karbon dioksida (CO2), yang tidak boleh dilampaui oleh rata-rata semua kendaraan yang terdaftar di UE pada tahun tertentu.
Saat ini, 115,1 gram CO2 per 1 km per kendaraan diukur dalam prosedur uji WLTP. Diperkirakan akan turun menjadi 93,6 gram pada tahun 2025 dan 49,5 gram pada tahun 2030.
Produsen mobil harus membayar denda karena emisi CO2 yang berlebihan.